Kolaborasi Pemuda Desa Karanglo dan Mahasiswa IPB, Ciptakan Pupuk Kompos untuk Pertanian Berkelanjutan

Foto : Pembuatan pupuk kompos oleh pemuda desa Karanglo, Mojowarno dan Mahasiswa IPB.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Dusun Bajang, Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Jombang, saat ini telah menjadi sorotan, berkat kolaborasi apik antara pemuda lokalnya dan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Kolaborasi ini lahir dari dorongan untuk meningkatkan potensi ekonomi serta pertanian yang berkelanjutan di desa tersebut.

Pada hari Sabtu (6/7/2024) Mahasiswa IPB yang sedang melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama dengan para pemuda desa Karanglo berhasil membuat pupuk kompos dari kotoran kambing. Yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi para pemuda desa, khususnya dari Dusun Bajang.

Baca Juga

“Tujuan utama dari kegiatan pembuatan pupuk kompos ini adalah untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi para pemuda desa, khususnya dari Dusun Bajang,” ungkap Sigit Wibowo selaku ketua kelompok KKN IPB.

Berawal dari program KKN yang sebenarnya sasarannya untuk para petani di Dusun Bajang. Akan tetapi setelah dilakukan penelitian yang mendalam terungkap bahwa petani setempat sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan kompos.

“Awalnya, ini merupakan program KKN yang sasaranya kepada para petani di Dusun Bajang. Namun, setelah kami lakukan peninjauan lapangan lebih lanjut ternyata petani disini sudah berpengalaman terkait kompos ini,” ujarnya.

Sehingga hal tersebut mengharuskanya untuk  beralih konsep dengan sasaran para pemuda Dusun Bajang. Yang tujuanya adalah untuk menciptakan kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan keuntungan dari kegiatan tersebut.

Sigit menjelaskan, proses pembuatan pupuk kompos dimulai dengan pemaparan materi mengenai latar belakang  adanya program pupuk kompos. Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi serta praktik langsung. Dengan melibatkan pemuda Desa Karanglo dan mahasiswa IPB.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pertanian di desa Karanglo khususnya dusun Bajang menjadi lebih baik. Dibuktikan dengan tanah pertaniannya yang semakin subur dan hasil pertanian yang meningkat,” bebernya.

Selain itu menurutnya dengan memberikan edukasi terkait dengan pengelolaan tanah pertanian yang baik. Yang memanfaatkan pupuk organik dari kotoran kambing tersebut, bisa menjadi langkah-langkah konkret yang diambil untuk meningkatkan konsumsi dan produksi pertanian di desa ini.

Ia sangat berterima kasih karena masyarakat Desa Karanglo merespons positif kegiatan tersebut, dengan sangat antusias dan Mendukung penuh terhadap program yang dijalankan.

Menurutnya, kegiatan ini dapat dijadikan contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dengan mempertimbangkan sumberdaya dan potensi yang dimiliki di desa tersebut

Namun, ia sedikit menyayangkan kurangnya antusias dari para pemuda yang terkadang kurang tanggap terhadap masalah pertanian. Karena persepsi mereka bahwa pertanian adalah sesuatu yang rumit dan memakan waktu yang lama.

Padahal menurutnya peran pemuda di desa harus memiliki jiwa yang peka terhadap lingkungan. Agar program yang sudah ia rancang selama ber KKN tersebut dapat diteruskan secara berkelanjutan dan tidak bergantung kepadanya.

“Peran pemuda desa dalam menjaga keberlanjutan dari kegiatan pertanian ini setelah KKN kami berakhir. Harus memiliki jiwa yang peka terhadap lingkungan agar program yang sudah kami rancang atau susun dapat diteruskan secara berkelanjutan. Dan tidak bergantung kepada kami atau tidak berhenti setelah kami selesai KKN,” pesanya.

Dengan adanya kegiatan tersebut Ketua KKN IPB berharap, para pemuda dusun Bajang, Karanglo mampu mengaplikasikan pupuk kompos tersebut untuk pertanian yang berkelanjutan serta diperluas jaringanya.

Selain itu diharapkan para pemuda dusun Bajang desa Karanglo bisa membuka bisnis baru alias startup. Yang berhubungan dengan pupuk kompos untuk meningkatkan perekonomian dusun Bajang.

Melalui kegiatan tersebut, Ia berpesan terkait pentingnya kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya lokal, untuk menciptakan sesuatu yang bernilai ekonomi serta lingkungan.

“Kita sebagai pemuda harus memiliki pemikiran untuk memanfaatkan sesuatu hal yang tidak bermanfaat menjadi suatu hal yang jauh lebih bermanfaat. Dan bisa menghasilkan keuntungan,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait