PERAK, KabarJombang.com – Di tengah melambungnya harga pupuk dan pengurangan alokasi pupuk subsidi, petani di Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, menemukan cara alternatif untuk mempertahankan produktivitas pertanian mereka. Salah satu petani, Afan Afandi (45), telah mengubah air limbah kolam lele menjadi pupuk organik yang efektif bagi tanaman padi.
Afan mengaku bahwa biaya pupuk kimia semakin tinggi dan alokasi pupuk subsidi yang diterima semakin terbatas. Oleh karena itu, ia mencari solusi dengan memanfaatkan air bekas kolam lele sebagai sumber nutrisi alami bagi tanaman. Menurutnya, air limbah kolam lele mengandung banyak unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, seperti nitrogen dan fosfor yang mendukung pertumbuhan akar dan daun.
“Saya menggunakan air bekas kolam lele untuk menyiram tanaman, menggantikan pupuk kimia. Tanaman saya lebih sehat dan hijau tanpa harus menggunakan bahan kimia berbahaya,” ujar Afan yang telah membuktikan keampuhan metode ini dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan pengalamannya, tanaman padi yang menggunakan air limbah kolam lele lebih subur dan tahan terhadap hama. Afan tidak hanya mengandalkan pengalaman pribadi, namun juga memperdalam ilmu pertanian melalui smartphone yang membantunya memahami potensi air limbah ikan lele. Kandungan unsur hara dalam air tersebut sangat membantu perkembangan tanaman tanpa menambah unsur kimia berbahaya.
Selain itu, limbah air kolam lele juga mendukung petani lain di sekitar desa. Heri Purnomo, seorang pengusaha ternak lele, menyebutkan bahwa sudah ada sekitar 5 hektar sawah yang memanfaatkan air limbah kolamnya. “Para petani kini bisa menanam padi lebih dari dua kali dalam setahun, berkat keberadaan kolam lele ini,” katanya.
Pemanfaatan air limbah ini semakin relevan mengingat alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Jombang untuk tahun 2025 diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan. Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M. Rony, jatah pupuk subsidi tahun 2025 akan jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2024. Hal ini menambah tantangan bagi petani yang mengandalkan pupuk untuk meningkatkan hasil pertanian.
Walau alokasi pupuk subsidi menurun, Rony memastikan bahwa distribusi pupuk subsidi akan tetap dipantau agar petani tetap mendapat akses yang cukup. Namun, inisiatif petani seperti Afan yang memanfaatkan limbah kolam lele ini dapat menjadi solusi alternatif yang hemat biaya dan ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan pupuk.