NGORO, KabarJombang.com – Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kabupaten Jombang mengalami penurunan. Tak heran saat ini petani cabai mengeluh lantaran cabai hasil panennya di hargai murah.
Sepasangan suami istri Ngatemin (56) dan Suliasih (50) yang sedang panen cabai di Desa/Kecamatan Ngoro, Jombang mengatakan, harga cabai mengalami penurunan yang drastic. Yakni sebesar Rp 10 ribu, bahkan sampai Rp 9 ribu per kilogram. Dibandingkan dengan musim lalu, harga cabai sebesar Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu perkilo gramnya.
“Kalau kondisinya saat ini, jelas kecewa, harganya murah. Saat ini harganya Rp 9 sampai Rp 10 ribu. Padahal sebelumnya paling murah itu seharga Rp 30 ribu,” ungkap Suliasih Selasa (13/10/2020).
Hasil panen cabai petani yang dibeli tengkulak seharga Rp 10 ribu perkilo gram membuat petani mengeluh. Pasalnya biaya tanam dan perawatan tak sebanding dengan hasil yang didapatkan.
“Otomatis harga murah, jadinya kita memanen sendiri. Kalau nyuruh orang untuk metik nggak mencukupi uangnya,”ujar Suliasih .
Sementara Ngatemin (65) mengatakan, selain harga murah, tanaman cabai rawit miliknya diserang hama jamur yang membuat daun rontok dan akhirnya tanaman tak berbuah.
“Sudah harganya murah, diserang jamur begini. Ini saja belum saya obati, nunggu uang dulu, kalau mengandalkan hasil panen jelas nggak mencukupi.Obat penghilang jamurnya saja Rp 180 ribu” keluhnya.
Ngatemin dan Suliasih berharap hasil panennya dapat meningkat waulupun kecil kemungkinannya karena terserang hama. “setidaknya kalau seperti ini harga cabainya bisa meningkat, biar kita nggak kalang kabut, agar ada hasil yang bisa dinikmati,” pungkasnya.