PETERONGAN, KabarJombang.com – Sejumlah warga Desa Peterongan, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, mengeluhkan proyek saluran drainasenya mangkrak. Sebab proyek ini terlantar dan tak ada kelanjutannya hingga kini, Selasa (27/5/2025).
Saluran drainase yang berada di RT 19/RW 2 Dusun Kauman, Desa Peterongan tersebut saat didatangi wartawan KabarJombang.com, juga tak ditemukan papan proyek sehingga mansyrakat tidak tahu itu anggaran dari mana. Nampak saluran drainase tersebut terkesan dibiarkan alias mangrak. Selain itu paving jalan juga dibiarkan copot.
Menurut salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, terkait proyek tersebut tidak ada yang tahu sumber anggarannya dari mana karena warga sekitar tidak pernah diajak rapat atau dilibatkan terkait proyek tersebut.
“Harusnya ada rapat dengan RT/RW dan warga sekitar, tahu-tahu proyek sidah dibangun, dan parahnya bangunannya tidak di selesaikan, ditinggal begitu saja, dibiarkan mangkrak. Kondisi seperti itu kurang lebih sudah selama satu bulan sejak awal bulan April 2025. Dengan kondisi seperti itu jelas mengganggu pengguna jalan saat melintas, dan pernah kejadian pengguna jalan terperosok jatuh akibat lubang tersebut,” ujar narasumber pada Selasa (26/5/2025).
“Harusnya Pemeritah Desa menyosialisasikan ke warga sekitar kalau mau ada proyek, anggaran dari mana, berapa nilai proyeknya, berapa bulan proyek dikerjakan, tidak seperti ini terkesan ditutupi. Wajar masyarakat curiga, apalagi musim hujan seperti ini kalau proyek saluran drainase mangkarak sangat terdampak bagi warga sekitar apalagi sekarang musim penghujan pasti banjir,” lanjutnya.
Ia berharap, proyek tersebut segera dilanjutkan dan tidakdibiarkan mangkrak seperti itu. “Jangan dibiarkan amburadul seperti itu dan anggrannya berapa harus dijelaskan ke masyarakat kalau di sembuyikan seperti itu pasti ada apa?,” heran narasumber tersebut.
Terpisah saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut, Kepala Desa Peterongan Ali Muzaki membantah jika proyek tersebut dikatakan mangkrak.
“Itu tidak mangkrak karena masih menunggu anggaran karena cairnya bertahap tidak bisa sekaligus langsung cair, begitu cair uang lanngsung kita trafer ke rekening TPK nya. Insyaallah dua tiga hari lagi akan kita lanjutkan proyek tersebut karena anggaran baru saja cair,” terangnya pada Selasa (26/5/20225).
Ali Muzaki melanjutkan, proyek tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggran 2025 dengan nilai Rp 165 juta. “Sedangkan untuk pajangnya kurang tahu, lebih jelasnya yang tahu detail TPK nya,” ucapnya.
“Kalau warga sekitar bilang tidak dilibatkan itu tidak benar masyarakat jelas kita libatkan, juga ada musdesnya. Masyarakat kita undang semua bisa dicek langsung ke Pak RT/RW, siapa yang bilang kalau tidak di ibatkan,” tambahnya.
“Masyarakat mana namanya siapa? yang kita libatkan ya masyarakat yang ahlinya di bidang proyek tersebut kalau tidak ahli di bidangnya tidak dilibatkan takutnya nanti tidak sesuai RAB,” pungkas Ali Muzaki.