JOMBANG, KabarJombang.com – Resah tanahnya hampir tergerus karena abrasi, warga Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Kamis (28/3/2024) siang.
Warga menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD Jombang untuk mengadu takut kehilangan tanah dan rumahnya yang mulai kritis tergerus arus sungai.
Joko Fattah Rochim selaku Koordinator aksi mengatakan, ini bukan bencana alam yang sekali terjadi. Namun ini sudah menjadi bencana alam tahunan, dan tidak hanya dijadikan sebagai ajang politik semata.
“Masyarakat ingin terselesaikan, yang paling parah abrasi. Tanah warga itu tergerus air sungai. Jadi ada ibu-ibu yang rumahnya awal tanahnya 7 meter sekarang tinggal jadi 2 meter saja, yang 5 meter hilang,” ucapnya saat dikonfirmasi wartawan.
Fattah melanjutkan, warga yang menetap di pinggiran sungai disebutnya mulai resah, tidur jadi tidak nyenyak karena selalu dihantui rasa takut.
“Mereka yang tinggal di pinggiran sungai itu sekarang tidak bisa tidur soalnya setiap ada air datang atau hujan itu sudah bingung. Kasihan, sudah pada tua semua,” ujarnya.
Mengejutkannya, Fattah juga menuturkan bahwa kondisi ini juga tidak diketahui oleh BBWS maupun pengairan. “Tadi juga pihak BBWS tidak mengetahui, tidak pernah ada juga yang mengecek kesana. Pihak pengairan juga tidak tahu,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap kedepan masyarakat bisa diberi kepastian dan dicarikan jalan keluarnya agar tidak terus terjebak dalam situasi yang serupa setiap tahunnya.
“Kami berharap kepada dewan, untuk menyelesaikan dan dicari jalan keluarnya jangan hanya dijadikan sebagai ajang bahan politik tahunan saja. Masyarakat yang jelas ingin di selesaikan, termasuk abrasi. Tidak pernah ada kunjungan dari anggota dewan, satu pun tidak pernah ada,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari anggota DPRD Jombang yang menemui warga yakni M Subur mengatakan pihaknya akan berjanji untuk mengakomodir aspirasi dan keluhan masyarakat ini.
Ia juga akan mengkoordinasikan tuntutan warga kepada pihak-pihak yang memang paham sesuai bidangnya. “Kami akan koordinasikan ke masing-masing bidang mulai dari BBWS, PUPR, Perkim,” tuturnya.