JOMBANG, KabarJombang.com – Karena terindikasi terjadi carut marut dalam penataan pedagang Pasar Mojoagung. Senin (8/2/2021) sejumlah pedagang pasar Mojoagung, melakukan audensi dengan pihak DPRD Jombang.
Acara yang berlngsung di ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Jombang itu, pedagang didampingi FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang). Hadir pula pihak Dinas Perdagangan dan Perhubungan Kabupaten Jombang.
Seorang pedagang Pasar Mojoagung, M Yasin (40) mengatakan, audiensi digelar terkait pungutan liar (pungli) yang meresahkan para pedagang. Selain itu pihaknya menilai penataan pasar yang semrawut ditambah adanya pedagang baru yang membludak.
“Ada oknum-oknum yang kerjasama sama Dinas, saya pernah ditarik uang per petak Rp 500 ribu, katanya untuk menempati tempat yang strategis. Kelompok saya ada lima orang yang ditarik, nggak tahu uang itu masuk kemana, dan nggak diberikan kwitansi,”ungkap pedagang yang sudah berjualan 8 tahun itu.
Sementara Koordinator FRMJ Joko Fattah Rochim mengatakan, dua point penting dalam audiensi kali ini adalah banyaknya pungli dan membludaknya pedagang pasar Mojoagung.
“Dinas Perdagangan tidak bisa menjelaskan pertambahan pedagang ini ada berapa. Ini perlu ada kajian bukan malah ditambah, tempatnya layak apa tidak harus dipertimbangkan,”ungkapnya.
Semenjak adanya pemindahan pedagang pasar di bagian belakang di pindah kedepan. Jumlah pedagang mengalami penambahan. Ketika kembali beroperasi posisi semula (belakang), pedagang membludak dan carut marut hingga menempati Sub Terminal Mojoagung.
“Anggota Dinas Perdagangan ini kalau bisa dipindah semua, yang lama di dinas ini sudah pintar merekayasa dan banyak oknum yang bermain. Nanti saya akan usulkan ke bupati,”tegas Fattah.
Selain itu, Fattah dalam audiensi ini memberikan rekomendasi agar pihak terkait dapat memberikan solusi adanya pedagang baru dan supaya pedagang lama tidak tergeser.
Sementar itu Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan Bahan Pokok Penting Dinas Perdagangan Jombang, Nursila Cahyani mengatakan, kedepannya akan melakukan penataan pasar.
“Data pedagang yang ada dibelakang sudah ada, kalau yang di terminal ada penambahan pedagang baru dari pasar Peterongan. Kalau jumlah yang paling paham teman-teman di lapangan,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya akan mengidentifikasi pedagang baru dan selanjutnya akan mendata kondisi di lapangan.
“Kalau sudah ada data dan diidentifikasi, nanti kita kondisikan dan tata sedemikian rupa,”pungkasnya.