KABARJOMBANG.COM – Ada-ada saja perilaku pengendara sepeda motor saat terjaring razia dalam Operasi Keselamatan Semeru 2018. Seperti yang terjadi di Jalan Soekarno Hatta, di Pertigaan Taman Kebonratu, Desa Keplaksari Kecamatan Peterongan Jombang, Jawa Timur, Selasa (6/3/2018).
Demi menghindari razia petugas, sejumlah pengendara dari arah barat menuju ke timur nekad berbalik arah, akibat ketakutan adanya razia. Bahkan, terdapat sejumlah pengendara yang berpura-pura berhenti dan menerima telpon di pinggir jalan.
Saat ditemui, sang pengemudi berkilah bahwa telepon genggamnya berdering sehingga berhenti dan menerima telepon tersebut. Ditanya petugas kenapa berhenti. “Nggak pak, ini masih terima telfon dari saudara,” ujar pengendara yang tetap ditindak petugas dalam razia tersebut.
Selain mendapati hal tersebut, pantuan di lokasi, terdapat pengendara yang menggunakan seragam pelajar. Meski belum sampai pada lokasi razia, pelajar berbaju putih dan celana abu-abu tersebut menuntun kendaraannya seakan terlihat mogok.
Setelah didekati petugas dan diminta untuk menunjukan surat-surat kendaraan, dirinya berkilah bahwa surat kendaran dibawa sang ibu. “Suratnya dibawa ibu pak,” ujarnya kepada petugas sambil memegangi dadanya.
Saat ditanya perihal sikapnya yang aneh, pelajar tersebut lebih memilih diam dan terus memegangi dada yang terlihat merasa sakit. “Nggak apa-apa pak,” kilahanya.
Sementara itu, Kanit Patroli Satlantas Polres Jombang, Ipda Mohammad Zahri mengatakan, sejak digelarnya Operasi Keselamatan Semeru, sudah dilakukan penindakan berupa tilang sebanyak 141 tilang.
“Operasi Keselamatan Semeru ini digelar dari 5 hingga 23 Maret. Dan sampai saat ini masih banyak pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengendara. Pelanggaran terbanyak ada pada pengendara yang belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM),” pungkasnya. (aan/kj)