JOMBANG, (kabarjombang.com) – Jumlah pengangguran di Kabupaten Jombang di tahun 2016 dipastikan bakal bertambah dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan rencana beberapa perusahaan yang akan hengkang dari Kota Santri.
Menurut data yang ada di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Jombang, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang mengabarkan akan hengkang. Salah satunya PT Volma, perusahaan sepatu yang ada di Kecamatan Mojoagung. Meski perusahaan tersebut belum melaporkan secara resmi di Dinsosnakertrans setempat.
Selain itu, ada juga beberapa perusahaan yang mulai mengurangi jumlah karyawannya. Sebab rata-rata perusahaan yang ada di Jombang mengaku sudah mengalami minim order. Sehingga sudah tidak bisa menggaji karyawannya berdasarkan besaran Upah Minimum Kerja (UMK) di Kabupaten Jombang sebesar Rp 1.924.000.
“Hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menginformasikan akan mengurangi karyawannya. Seperti PT Volma yang akan berencana hengkang dari Jombang, dan hingga saat ini sudah mengurangi jumlah pekerjanya,” kata Heru Widjajanto, Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Jombang, Selasa (29/3/2017).
Menurut Heru, beberapa perusahaan yang akan mengurangi karyawanya selain PT Volma, diantaranya PT SUB (Sejahtera Usaha Bersama) dan PT Pei Hai.
“Kalau di PT Volma ada sekitar 3200 karyawan, jika mereka (PT Volma,red) pindah pada 4 April mendatang, dipastikan jumlah karyawan tersebut akan menjadi pengangguran. Sementara PT Pei Hai hingga saat ini melaporkan ada sekitar 600 karyawan yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Sementara PT SUB sudah melaporkan ada sekitar 1000 karyawan yang akan di PHK. Mereka sudah menghadap bapak Bupati terkait hal itu,” beber Heru.
Hingga saat ini, tambah Heru, bisa dipastikan jumlah pengangguran di Kabupaten Jombang akan bertambah. Sebab, di tahun 2015 saja sudah ada sekitar 40 ribu jumlah pengangguran di Jombang.
“Jika dilihat hingga saat ini, jumlah pengangguran akan meningkat sekian persen. Pasalnya, di tahun 2016 sudah ada sekitar 6000 pengangguran yang kebanyakan dari jumlah pekerja pada perusahaan yang akan hengkang dan mengurangi jumlah karyawanya. Termasuk 3 perusahaan yang sudah terdata pada kita,” ungkapnya. (ari)