JOMBANG (kabarjombang.com) – Polemik molornya proyek rabat beton dari Dana Desa (DD) Tahun 2015 senilai Rp115 Juta di Dusun Mojo dan Tampingan, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, tampaknya terus menggelinding.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Jombang, Darmadji menegaskan, realisasi dan laporan pertanggung jawaban anggaran DD tahun 2015 dipatok selesai hingga akhir bulan Januari 2016. Mengingat, pencairan tahap ketiga Dana Desa dari Pemerintah Pusat tersebut yakni sebesar 20 persen terealisasi pada akhir bulan Desember 2015.
“Karena pencairan tahap ketiga tersebut molor dari jadwal, maka diberikan toleransi untuk realisasi dan pelaporan DD tersebut hingga akhir Januari 2016,” kata Darmadji, saat dikonfirmasi di rungannya, Selasa (9/2/2016).
Darmadji bahkan menilai tidak benar bila masih ada keterlambatan realiasasi dan pelaporan DD tahun 2015. “Semua sudah harus selesai pada akhir Januari 2016, baik realisasi maupun pelaporannya. Jika masih belum selesai terealisasi maka salah,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Tampingmojo, M Na’im, saat dikonfirmasi terkait hal ini mengaku, jika molornya realisasi jalan rabat beton dari anggaran DD di desanya tersebut, disebabkan keterlambatan sisa DD sebesar 20 persen yang cair pada akhir Desember 2015, dan terkendala keterlambatan material dari pihak suplier.
“Tapi kan yang 200 meter di Dusun Mojo sudah selesai. Sedangkan yang di Dusun Tampingan dengan panjang 150 meter masih dalam tahap penyelesaian. Tak lama akan selesai. Masa’ tidak ada toleransi, kan cairnya DD yang 20 persen juga terlambat,” katanya di ruangannya, Selasa (9/2/2016).
Kades Na’im juga menampik adanya tudingan molornya proyek tersebut disebabkan oleh penyalahgunaan anggaran. “Biar saja orang bilang apa. Yang pasti, proyek rabat beton tersebut akan segera diselesaikan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga desa Tampingmojo menyoroti proyek rabat beton senilai Rp115 juta dari anggaran DD tahun 2015 tersebut dengan mendatangi Kades di kantor desa setempat. Warga mempertanyakan dan mendesak proyek tersebut segera dirampungkan, utamanya di Dusun Tampingan dengan panjang 150 meter, pada Jum’at (5/2/2016) lalu. Pasalnya, proyek tersebut dikerjakan hanya sepanjang 6 meter saja, itupun tepat di depan kediaman Ketua LPMD, sehingga posisi pekerjaan jalan rabat beton tersebut terputus. (rief)
Baca Juga:
– Soal Proyek Rp115 Juta, LPMD Tampingmojo Bantah Tak Dikerjakan
– Mangkrak, Warga Tampingmojo Soroti Proyek Jalan Rp115 Juta