JOMBANG, (kabarjombang.com) – Kasus gizi buruk yang menimpa Nadin Maulidia, bocah perempuan berusia 8 tahun dengan bobot 8 kilogram yang dititipkan di Panti Asuhan Al-Chosi’ah memunculkan fakta baru. Bagaimana tidak, salah satu pengurus panti akhirnya angkat bicara terkait hal tersebut, Senin (14/3/2016).
Menurutnya, kondisi Nadin sebelum dititipkan di Panti Asuhan tersebut sudah dalam kondisi yang seperti sekarang. “Kondisi Nadin saat diantarkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial kesini itu sudah seperti itu. Bahkan, disini Nadin kami berikan perawatan seperti terapi dengan air panas untuk melurus kan kakinya, yang waktu itu lebih parah dari sekarang,” ujar Mamik Umul Mahmudah, yang juga pemilik panti asuhan.
Lebih lanjut, menurut Mamik, saat berada di panti miliknya, sehari-hari Nadin kondisinya hanya bisa terbaring diatas tempat tidur. Bahkan, lanjut Mamik, untuk sekedar memiringkan badannya, Nadin butuh bantuan dari pengasuhnya. “Saat dia ingin merubah posisi tidurnya saja itu dibantu oleh pengasuh,” katanya.
Selain itu, kata Mamik, Nadin ditempatkan di pantinya baru sekitar empat bulan, tepatnya pada tanggal 7 Nopember 2015 silam. Itupun dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti latar belakang keluarga Nadin, karena pada saat datang, dia dititipkan disini didampingi oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Kabupaten Jombang serta Ikatan Panti Asuhan (IPA).
Namun saat berada di panti, kondisi kesehatan Nadin semakin menurun. Akhirnya pihaknya membawanya ke RSUD Jombang untuk dilakukan perawatan medis. “Selama di panti asuhan, kondisi Nadin semakin menurun. Dan puncaknya, pada selasa (8/3), Nadin akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. Setelah sampai di RS, Nadin divonis mikrosefalus dan gizi buruk,” bebernya.
“Meski begitu, saat dalam perawatan di panti, Nadin mendapatkan jatah susu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dan kita dengan hati-hati memberikan asupan tersebut,” imbuhnya. (ari)