Pj Kades Akui Ada Kesalahan Prosedur  

Sejumlah Proyek di Pulolor Jombang, Diduga Banyak Penyimpangan dan Mark Up Anggaran

Kantor Desa Pulolor, Jombang. (Slamet).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Sejumlah proyek fisik di Desa Pulolor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, diduga banyak penyimpangan. Demikian ini memantik reaksi Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Rembuk Masyarakat Jombang (FRMJ), Joko Fatah Rochim untuk menyoroti.

Pria yang akrab disapa Cak Fatah tersebut menilai pihak Aparat Penegak Hukum (APH) di Jombang terkesan tutup mata terkait proyek amburadul dan diduga banyak penyimpangan

Baca Juga

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut Pj Kades Pulolor, Andri Herlambang, mengatakan jika mengenai drainase yang berada di Gang Seruni itu kegiatanya tahun 2023.

Menurut warga Pulolor, pada saat itu proses pembangunanya bermasalah karena tanah yang mau dibangun masih milik orang hingga sampai Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tidak ada titik temu.

”Jadi bukan dialihkan karena kondisi seperti itu ahkirnya ada satu gang yang butuh anggaran tersebut RT6 RW 5 untuk menuntaskan saluran di RT tersebut. Jadi bukan dialihkan tetapi untuk menlanjutkan dan menuntaskan saluran anggaran 2023 yang belum tuntas dengan nilai kalau tidak salah Rp 30 juta,“ jelasnya.

Pj Kades Pulolor, Andri Herlambang juga mengatakan untuk yang drainase Rt 5 Rw 5 dianggarkan sendiri tahun 2024 lalu itu sudah menugaskan TPK untuk mengerjakan dan dikoordinasikan dengan RT untuk ditanyakan pekerjanya siapa dan kapan dikerjakannya.

“Pada saat itu tidak ada jawaban dari pihak warga kalau seperti ini nanti RT dan RW nya akan kita panggil dan anggaran tersebut sampai saat ini masih ada dan sudah kita Silpakan direncanakan untuk dikerjakan di bulan Januari hingga Februari tahun 2025,” urainya.

“Mengenai RAB bukan tidak diberi saat di minta RT kita minta pekerjanya mana dan di hitung kita tunggu tidak ada jawaban dan respon sedangkan anggran sudah kita Silpakan dan akan dikerjakan di tahun 2025 dengn anggaran Rp 40 juta,” lanjutnya.

“Jadi gak benar kalau dikatakan bangunan fiktif, sedangakan untuk masalah gapuara itu anggaran sudah dicairkan sejak tahun 2023 sudah terjadi masalah sejak saya belum menjabat Pj Kades Pulolor memang Kades Kepatihan berkirim surat tapi sampai saat ini belum kita jawab terkait persoalan tersebut saya tidak tahu,” terangnya.

Lebih lanjut menurutnya, untuk bangunan Irigasi Jitut yang dikatakan mangkrak ceritannya para petani di tahun 2024 kan menanam padi terus menerus disamping itu air sungai pada waktu itu sangat deras bangunan sudah kita bangun sekitar 30 sampai 40 presen kita berhentikan karena banjir dan rencana kita bangun lagi Februari tahun 2025.

“Kemarin Inspektorat juga sudah saya bilangi seperti itu dan sisanya anggaran sudah kita silpakan kalau di katakan salah ya memang salah secara prosedur cuman kita bertanggung jawab,“ katanya pada KabarJombang.com.

Saat disinggung apakah terkait hal tersebut sudah pernah diperiksa pihak Kejaksaan Pj Kades Pulolor, Andri Herlambang mengatakan sudah dikonfirmasi pihak kejaksaan sekitar bulan Desember

“Saya sudah datang ke Kejaksaan dan memberikan laporan pertanggungjawaban,”ujar Andri.

“Kejaksaan pada waktu itu bilang yang belum dikerjakan segera dikerjakan jadi bukan mengangap tidak ada masalah pihak kejaksaan meminta untuk segera menyelesaikan proyek yang belum di selesaikan,“ kata Andri Herlambang.

Ketua RT 5 RW 5 Solikan saat dikonfirmasi membantah tudingkan Pj Kades Pulolor jika dibilang warga RT5 RW 5 tidak siap.

Menurutnya, justru warga menuggu hingga tahun 2025 tak kunjung dikerjakan proyek drainasenya. Pada waktu itu akan dikerjakan bulan Februari anggaran tahun 2024 awal puasa memang warga belum siap pada waktu itu karena tukangnya belum ada warga meminta di kerjakan setelah lebaran tahun2024.

Tetapi setalah lebaran ditunggu hingga sampai saat ini tahun 2025 tak kunjung dikerjakan. Dikatakan pihak desa matrialnya mau dikirim tetapi tidak kunjung dikirim hingga saat ini.

Menurut Solikan jika Pj Kades Pulolor bilang warga tidak siap itu tidak benar justru warga RT 5 mempertayakan kenapa tidak kunjung dibangun.

“Ketua RT tidak dilibatkan juga tidak dibuatkan berita acara dengan persoalan tersebut harapannya APH segera periksa Pj Kades Pulolor usut tuntas proyek yang ada di Desa Pulolor,”pungkas Solikan.

 

Berita Terkait