Sawah Kering di Musim Hujan, Petani Andalkan Pompa Air

Rohman saat mengaliri sawahnya dengan pompa air.
  • Whatsapp

JOGOROTO, KabarJombang.com – Musim tanam tahun ini banyak petani yang kecele. Meski sudah memasuki musim hujan, nyatanya pasokan air dari sungai masih minim, sementara intensitas hujan masih belum tinggi sebagaimana mereka harapkan.

Kondisi ini terjadi di sejumlah lahan pertanian yang kondisi aliran sungainya masih labil. Misalnya di desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto. Untuk menjaga agar tanaman padi yang masih muda itu tumbuh wajar, petani terpaksa mengairi sawahnya dari sumur bor.

Baca Juga

Abdurrohman, petani Desa Sumbermulyo, mengaku harus menggunakan pompa air dan menyedot air dari sumur bor untuk mengairi sawahnya. Menurutnya, air sungai tidak mencukupi sementara hujan masih jarang.

“Kalau cuma ngandalin air hujan saja ya nda cukup mas, apalagi hujan juga jarang, paling cuma sore aja itu pun sebentar. Jadi antisipasinya agar tanaman tidak mati ya harus pakai diesel,” ucapnya.

Kondisi demikian tentu membuat biaya operasional pertanian Rohman, nama panggilannya, membengkak.

“Setiap hari saya mengairi sawah pakai pompa air. Sehari bisa menghabiskan BBM sekitar lima liter, untuk mengairi sawah sekitar 0,5 hektar ini. Kalau sampai tiga hari tanaman tidak kena air, bisa mati padinya,” ungkap pria dengan dua anak itu.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait