Proyek Molor, Pengerjaan Rubuha di Megaluh Tak Sesuai

Hasil pemasangan tiang penyangga Rubuha di Megaluh. (Foto Daniel).
  • Whatsapp

MEGALUH, KabarJombang.com – Proyek konstruksi rumah burung hantu (rubuha) yang semestinya selesai sesuai kontrak per 8 Desember 2020 hingga Senin, (14/12/2020) pengerjaanya belum selesai.

Proyek konstruksi rubuha itu ada di Dusun Paritan, Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

Baca Juga

Seorang petani setempat, Purwanto (43) yang sedang berada di areal persawahan mengatakan, kontruksi tiang besi kaki tiga itu baru dipasang beberapa hari yang lalu. Hingga saat ini belum terpasang paguponnya.

“Iya belum selesai, waktu itu saya lihat tiang penyangga kaki tiga masih berada di pinggiran jalan. Itu masih baru baru ini pemasangannya,” ungkapnya.

Pemasangan proyek rubuha tersebut,  pihaknya tak mengetahui secara pasti siapa yang mendirikan, apakah ada campur tangan Poktan (kelompok tani) atau tidak.

“Kalau pemasangan secara pasti saya nggak tahu ada campur tangan desa atau enggak, kayaknya dinas yang tahu,” tambahnya.

Menurutnya, memperoleh bantuan rubuha dari Dinas Pertanian baru pertama kalinya. Sebelumnya Rubuha yang ada hasil dari swadaya masyarakat sendiri. Ditambahkannya bahwa areal persawahan di Desa Sudimoro kerap kali diserang hama tikus.

Sementara Marno yang mengerjakan sawah di dekat areal pagupon mengatakan, pengerjaan pagupon senilai Rp 9,4 juta terlalu mahal. Pihaknya memperkirakan tinggi dari tiang kaki Rubuha tak sampai 10 meter. Pihaknya memperkirakan tingginya hanya 6 meter.

“Ini terlalu mahal, dihitung perkaki Rp 500 ribu loh hanya berapa kakinya tiga kan itu. Panjangnya itu hanya 6 meter, pipanya ini nggak sampai 10 meter. Nggak tau lagi kalau nantinya disambung,” tuturnya.

Ketika KabarJombang.com menanyakan pengerjaan pondasi yang tak sesuai. Marno menyebutkan tak tahu secara pasti mengapa hasil pengerjaannya tak sesuai dengan harganya yang begitu fantastis.

“Hasilnya ya seperti ini, dikatakan jelek ya jelek. Mungkin bagi mereka penting nggak ambruk. Tapi lama lama kalau ini dibiarkan pondasi yang nggak pas dan nggak nempel gini ya roboh. Mungkin saja ini akan ditambal,” imbuhnya.

Dikatakan, bagian pondasi itu setidaknya harus di semen ulang atau di papak dengan kayu, supaya lebih kuat. Pasalnya beberapa pondasi yang terpasang, kaki rubuha terpasang menggantung.

Marno, juga menyebutkan serang tikus di daerah Sudimoro sangat membudlak. Jika terpasang hanya satu Rubuha di area persawahan begitu luas dikatakannya kurang efektif.

“Seharusnya di lahan yang luas kayak gini dibangunnya tiga rubaha, nggak hanya satu. Kan serangan tikusnya banyak,” pungkasnya.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait