JOMBANG, (kabarjombang.com) – Budi Handoyo (52) warga Kelurahan Mangundikaran, Kabupaten Nganjuk, ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakan calon istrinya yang berada di Wersah Gang V, Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Jombang. Alhasil, penemuan korban membuat gempar warga sekitar yang penasaran atas kematian korban, Kamis (18/8/2016).
Kejadian gantung diri itu kemudian dilaporkan polisi. Petugas yang mendapatkan laporan langsung datang ke lokasi dan melakukan identifikasi. Diketahui, jasad korban dalam kondisi menggantung menggunakan tali tambang warna biru yang dikaitkan dengan terali jendela kamar. Tak hanya itu, kondisi lidah korban juga terlihat menjulur keluar.
Kapolsek Jombang, AKP Yudiono mengatakan, korban tewas pagi tadi di rumah Dyah Anggraheni (46), yang menurut informasinya dia adalah calon istrinya. “Setelah mendapatkan laporan tersebut, kami langsung mendatangi tempat kejadaian perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi serta penyelidikan,” terang AKP Yudiono saat di lokasi.
Sementara itu, menurut pengakuan anak korban, korban sudah dua bulan ini tidak tinggal di Nganjuk, namun tinggal di rumah calon istrinya. “Sejak dua bulan ini, bapak tinggal di rumah calon istrinya di Wersah, Kepanjen, Jombang. Dan setahu saya sampai saat ini mereka baik-baik saja,” ujar Yosa Andrian (24), anak kandung korban.
Yosa mengaku tidak mengetahui secara pasti awal mula kejadian ayahnya memutuskan gantung diri. Pasalnya, dirinya mendapatkan kabar duka itu secara tiba-tiba. “Terakhir bapak memberi kabar kepada saya dan keluarga di Nganjuk. Dan saat itu, dia tidak curhat terkait masalahnya atau soal penyakit. “Jadi saya kaget mendengar kabar tersebut,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan apa penyebab korban melakukan gantung diri. “Guna penyelidikan lebih lanjut, jasad korban kita bawa ke ruang jenazah RSUD Jombang guna menjalani visum,” ujar AKP Yudiono. (ari)