JOMBANG, KabarJombang.com – Pra Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU), yang diadakan di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, mengungkapkan adanya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Para peserta forum ini bahkan mendesak Sekretaris Jenderal PBNU, Saefullah Yusuf, atau yang dikenal dengan Gus Ipul, untuk mundur dari jabatannya dan lebih fokus pada tugasnya sebagai Menteri Sosial.
Serangkaian acara Pra MLB NU ini diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang mengevaluasi kinerja PBNU selama tiga tahun terakhir, yang diadakan pada (17/12/2024) lalu.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan silaturahim bersama Masyayikh Jawa Timur dan berakhir dengan konsolidasi dari perwakilan NU se-Indonesia pada Sabtu (21/12/2024) di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang.
KH Abdussalam Sohib (Gus Salam), yang menjabat sebagai Sekretaris Steering Committee MLB NU, menyatakan bahwa kinerja PBNU di bawah kepemimpinan KH Miftahul Akhyar (Rais Aam) dan KH Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum) selama tiga tahun terakhir tidak berjalan dengan baik.
Menurutnya, kepemimpinan tersebut malah memicu konflik internal yang semakin meluas di berbagai daerah, serta dapat merusak jati diri Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.
Para peserta Pra MLB NU juga menilai bahwa kepemimpinan PBNU saat ini telah melenceng dari prinsip-prinsip dasar NU yang berbasis pada Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan pesantren. Mereka khawatir, hal ini bisa mengancam kelangsungan nilai-nilai luhur yang telah lama dijaga oleh NU.
Dalam kesempatan tersebut, Pra MLB NU mengeluarkan sembilan pesan moral untuk menjaga marwah organisasi dan memperbaiki kondisi internal. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah perlunya perbaikan kepemimpinan di tubuh NU, dengan menegaskan bahwa nilai-nilai kasih sayang, kebersamaan, dan pengabdian yang tulus harus kembali ditanamkan dalam jiwa para pemimpin dan pengurus NU.
Selain itu, forum ini juga mengusulkan beberapa nama calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan Ketua Umum yang akan diajukan dalam MLB NU. Namun, mereka menegaskan bahwa nama-nama tersebut tidak diumumkan secara terbuka untuk menjaga etika organisasi dan marwah jam’iyyah.
“Usulan nama-nama calon ini akan disosialisasikan langsung ke perwakilan PWNU-PCNU se-Indonesia serta penggalangan dukungan untuk segera melaksanakan MLB NU,” ungkap Gus Salam.
Untuk pelaksanaan MLB NU itu sendiri, forum ini mengusulkan agar dilaksanakan pada bulan Januari 2025, bertepatan dengan Hari Lahir NU, dengan tempat yang dapat dipilih di Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon, atau Yogyakarta.
Sementara itu, para peserta Pra MLB NU juga meminta agar pelaksanaan MLB NU berjalan secara konstitusional, mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU serta Khittah NU, dan melibatkan konsultasi dengan para sesepuh dan Masyayikh.
Salah satu poin yang menjadi perhatian khusus adalah tuntutan agar Gus Ipul mundur dari jabatan Sekjen PBNU dan fokus menjalankan perannya sebagai Menteri Sosial. Forum ini menilai langkah tersebut akan menunjukkan komitmen Gus Ipul terhadap profesionalisme dan menjaga integritas baik di dalam kabinet maupun di organisasi NU.
“Dengan begitu, dengan adanya Pra MLB NU ini kami berharap dapat menjaga persatuan dan keharmonisan internal organisasi serta memastikan bahwa NU tetap berada pada jalur yang benar, sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan sejak awal,” pungkasnya.