KABARJOMBANG.COM – Petugas yang berjaga di pintu masuk Polres Jombang, Jawa Timur, mendadak dikejutkan dengan kedatangan pria berjenggot, berbusana gamis dengan peci putih, dan membawa tas ransel di punggungnya, masuk ke Polres yang berada di Jl KH Wahid Hasyim, Jombang, Senin (16/7/2018).
Karuan saja, sejumlah polisi langsung menghadang. Pintu gerbang kemudian ditutup. Takut terjadi sesuatu, petugas pun menggeledah tas yang dibawanya. Namun, petugas tidak menemukan benda mencurigakan. Hanya beberapa potong pakaian yang sudah kumal.
Di dalam tas ransel itu, petugas juga mendapati beberapa lembar surat jalan. Disitu diketahui, pria tersebut adalah Mardiyono (41), warga Desa Gembung, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Jawa tengah.
Kasat Bimas Polres Jombang, AKP Hariyono mengaku sempat mencurigai Mardiyono yang datang ke Polres Jombang. Apalagi, dia membawa ransel di punggungnya. Karena belum lama ini, ada peristiwa terorisme di Surabaya, dan Sidoarjo. Karenanya, pihaknya melakukan pemeriksaan sesuai SOP.
“Setelah kita periksa, yang bersangkutan kita bawa ke Kantor Bimas Polres,” katanya.
Dihadapan petugas, Mardiyono mengaku seorang musafir. Dia keliling dari satu kota ke kota lainnya untuk ziarah ke makam para ulama. Untuk di Jombang, Mardiyono mampir di makam Gus Dur untuk beberapa hari. “Saya mau minta surat keterangan untuk meneruskan perjalanan untuk perjalanan ke Gresik,” ujarnya.
Dia lantas menunjukkan surat keterangan dari Polres Probolinggo yang sudah dikantonginya. Surat tersebut ditandatangani Kepala SPK Polres Probolinggo, Aiptu Rizal. Surat tersebut tertanggal 21 Mei 2018.
Selanjutnya, AKP Hariyono memberikan surat jalan untuk warga Purbalingga tersebut. “Setelah itu, yang bersangkutan kita antar ke Dinas Sosial,” pungkas Hariyono. (rief/kj)