KABARJOMBANG.COM – Warga Desa Gempol legundi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, dihebohkan dengan sosok mayat seorang kakek yang ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di dalam rumahnya, Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.
Kapolsek Gudo, AKP Yogas mengatakan, korban diketahui bernama Marlan (71) tukang becak asal Dusun Metuk Rt 12 Rw 05 Desa Gempol legundi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Dijelaskan Kapolsek, mayat korban ditemukan pertama kali oleh Sugiharto (37), anak ketiga korban, dan Prayitno (42), sepupu korban.
“Saat itu, kedua saksi bermaksud mengantar hidangan berkat sehabis tahlilan di rumah tetangganya. Tapi, kondisi pintu rumah sedang terkunci,” ujarnya, Senin (17/6/2019)
Berulang kali pintu rumah diketuk, tak ada jawaban dari dalam. Anak korban pun memutuskan membuka paksa pintu rumah yang ditinggali korban sendirian itu. Setelah berhasil dibuka paksa, bau menyengat pun mulai tercium oleh anak dan sepupu korban.
Begitu diteliti, bau menyengat itu berasal dari kamar tidur korban yang kondisinya terkunci. Saat itu juga, teriakan minta tolong terdengar nyaring dan membuat warga sekitar berdatangan. Sejurus kemudian, mereka pun mulai mendobrak pintu kamar.
“Korban ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi terlentang. Menurut pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. Tubuh korban mengalami lebam, karena diperkirakan korban sudah meninggal 3 hari sebelumnya. Korban diduga kena serangan jantung mendadak,” papar AKP Yogas.
Dari keterangan yang didapat dari sejumlah saksi, lanjut Kapolsek, korban hidup sendiri di rumah tersebut. Karena korban sudah berpisah ranjang dengan istrinya bernama Painem (67) serta keempat anaknya.
“Pisah ranjang dengan isterinya itu terjadi sekitar 30 tahun lebih. Sejak korban mengalami gangguan kejiwaan. Sakit yang dialami korban, menyebabkan isterinya kerap mengalami penganiayaan oleh korban,” lanjutnya.
Meski hidup sendirian, sambung Kapolsek, saban hari korban kerap ke rumah yang ditinggali istrinya untuk sekedar minta makan. Setelah dapat makanan, dia balik ke rumahnya.
Selajutnya, jenazah korban kemudian diserahkan petugas kepada keluarga korban untuk dimakamkan. Sebelumnya, keluarga korban tidak bersedia jika jenazah korban dilakukan autopsi, karena kematiannya murni musibah.
Selain itu, petugas mengamankan barang bukti yang ditemukan di dekat lokasi penemuan mayat. Diantaranya, sarung warna hijau motif kotak-kotak, sandal jepit warna biru, serta 1 botol utuh obat/jamu asam urat yang masih tersegel. (nas/kj)