Pintu Dam Dibuka, Sungai Pulo Lor Jombang Tercemar

Sungai yang dipenuhi sampah bercampur limbah. (Foto: Anggit).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Tidak ada koordinasi, Santri Jogo Kali (SJK) sesalkan tindakan oknum petugas Dinas Pengairan Jombang, yang membuka saluran dam di sungai Kaligudik Gentengan, Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.

Pasalnya, dengan dibukanya dam tersebut, membuat tumpukan sampah dan limbah yang berada di hulu turun ke hilir (bawah). Padahal, sebelumnya sungai Kaligudik sudah dibersihkan Satgas SJK.

Baca Juga

“Sungai kaligudik dari Hulu sudah dibersihkan, zona 1 sampai 5 sudah semua. Ternyata diglontor air dari atas yang membawa sampah berjibun,” ucap Fatkhur Rohman, Ketua SJK, pada KabarJombang.com, Sabtu (3/10/2020).

Menurutnya, dam dam Gentegan biasanya tidak ada sampah dan limbah. Namun ketika dicek kemarin airnya hitam dan baunya tidak enak. Hal itu disebabkan karena adanya sampah bercampur limbah.

Fathur tidak mengerti, dari mana limbah dan sampah itu berasal. Padaha sebelumnya dam tersebut tidak pernah ada limbah bahkan sampah.

“Dam itu awalnya bersih. Pas saya tanya ke Pabrik Gula (PG) katanya mereka tidak tahu. Kemudian kami bersama PG ada pembicaraan kalau mau dibersihkan saja. Disitu PG gandeng Pengairan,” ujarnya.

Namun, karena kurangnya koordinasi ternyata petugas pengairan malah membuka saluran dam, Jumat (2/10/2020) sore.  Akibatnya sampah dan limbah turun ke hilir.

“Ternyata pengairan dibuka, alasannya tidak punya pasukan karena cuma punya tiga.Tapi pengairan sudah koordinasi dengan PG.  Bahkan saya mengusulkan, SJK siap menerjunkan pasukan kalau tidak ada pasukan,” katanya.

Alasan tersebut menurutnya tidak jelas. Harusnya, ada koordinasi lebih dulu dengan pihaknya, yang notabennya sudah lebih dulu membersihkan sungai.

“Ternyata dijebol langsung, sampahnya langsung ke bawah, dan habis dibersihkan kotor lagi. Itu berkali-kali, karena diatas dam ada limbah,” bebernya.

Fatkhur sangat menyayangkan tindakan tersebut. Menurutnya jika limbah bercampur sampah dibiarkan dibuang ke sungai bagian bawah, bisa merusak ekosistem lingkungan.

Selain itu, bahaya di masyarakat seperti gangguan saraf bisa terjadi. Karena bau tang dihasilakn dari limbah.

“Kok tidak koordinasi dulu dengan kita SJK yang sudah membersihkan. Kalau sudah koordinasi kan bisa kita bantu, lah kok malah dibuka damnya,” pungkasnya.

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait