BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Nasib tragis dialami para petani di Dusun/ Desa Tinggar, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Betapa tidak, sekitar 65 hektar tanaman cabai hijau, teredam air akibat curah hujan tinggi.
Salah satu petani setempat, Jamin (65) mengatakan, cabai yang ditanam di sawah miliknya seluas sekitar 1,5 hektar, terpaksa dipanen dini alias lebih awal. Tanaman cabai miliknya terendam air dengan ketinggian sekitar 60 – 70 sentimeter.
“Puncaknya ini tadi malam, padahal kemarin sore belum seperti ini. Tahu-tahu ini tadi, seluruh tanaman petani terendam air. Otomatis, harus dipanen lebih awal dini. Kalau tidak, ya busuk,” ungkapnya.
Jamin mengatakan merugi besar, lantaran panen cabai hanya sekali. Padahal, biasanya sampai 10 kali masa panen. “Kalau seperti ini otamatis kita panen hanya sekali, itu panen dini. Jelas ini kerugiannya sangat besar,” ucapnya.
Musim lalu, tanaman cabai milik Jamin satu hektarnya mendapatkan 10 ton, atau paling sedikit mendapat 7 ton. “Kalau saat ini, hasil panen hanya 3 kwintal. Itupun nanti sudah nggak ada panen lagi, sudah habis, sudah terendam. Harga per kilogramnya saat ini Rp 5 ribu,” imbuhnya.
Dalam panen dini ini, Jamin mengaku hanya mendapatkan uang Rp 1,5 juta. Pendapatan itu dari hasil panen sebanyak 3 kwintal dan dijual dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Hasil itu, lanjut Jamin, tak sebanding dengan biaya tanam yang menghabiskan Rp 10 juta.
“Panen cabai musim kemarin, lahan 1 hektar saya ditebas (diborong) orang seharga Rp 90 juta. Untuk hari ini yang saya dapatkan hanya Rp 1,5 juta. Jelas, kerugian yang kami rasakan cukup besar,” pungkasnya.