KABARJOMBANG.COM – Warga desa Mojongapit, Kecamatan/Kabupaten Jombang, mendadak dihebohkan dengan meninggalnya seorang perempuan dalam kondisi membusuk di dalam kamar kos yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Desa Mojongapit, Jumat (26/7/2019).
Korban diketahui bernama Melana Wati (47) warga Dusun Dapurno, Desa Dapurkejambon Kecamatan/Kabupaten Jombang. Ia ditemukan tak bernyawa oleh Arif (33) warga Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang Kota, yang juga tetangga penghuni kos korban, sekitar pukul 08.30 WIB.
“Saksi sebelumnya tahu jika korban sedang sakit. Hal itu diketahui saksi Arif, sekitar 4 hari sebelumnya, korban sempat mengeluh sakit kepada saksi,” papar Kapolsek, Jumat (26/7/2019).
Karena beberapa hari belakangan tak melihat keberadaan korban seperti biasanya, Arif pun bermaksud memberi makanan kepada korban. Beberapa kali Arif mengetuk pintu kamar kos yang dihuni korban, tak ada jawaban dari dalam kamar.
“Saat berusaha mengetuk pintu kamar kos yang dihuni korban itulah, saksi mencium bau menyengat yang berasal dari dalam kamar tersebut. Curiga dengan bau menyengat tersebut, saksi kemudian meminta bantuan kepada warga dan diteruskan pada kami,” lanjut AKP Suparno.
Sesaat kemudian, polisi yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan pengecekan. Diketahui, kamar kos dalam kondisi terkunci dari dalam. Selanjutnya, kamar kos tersebut dibuka paksa oleh petugas dibantu warga sekitar.
“Saat pintu kamar kos terbuka, ternyata benar. Korban sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan,” katanya.
Sementara Nurafifah (36) warga Dusun Sidowaras, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, yang juga tetangga penghuni kos korban mengatakan, korban sempat mengeluh sakit kepadanya, sekitar Selasa (16/7) lalu.
“Korban sempat minta tolong ke saya agar punggungnya dikerok, dan dilaburi minyak kayu putih,” kata Nurafifah.
Oleh petugas, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Jombang untuk dilakukan pemeriksaan. Selain itu, petugas juga menghubungi pihak keluarga korban. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan atau keracunan pada tubuh korban.
“Dari pemeriksaan medis dan keterangan sejumlah saksi serta pihak keluarga, korban meninggal akibat riwayat penyakit komplikasi yang dideritanya selama setahun belakangan,” ungkap AKP Suparno.
Atas permintaan keluarga yang menolak dilakukan autopsi lanjutan, polisi kemudian menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. (nas/kj)