JOMBANG, KabarJombang.com – Perempatan yang mempertemukan antara Jl. Adityawarman, Jl. Cak Durasim, dan Jl. Wisnu Wardana, atau lebih tepatnya perempatan Mbah Kopi Gresikan, Kaliwungu, Jombang, sering mengalami kemacetan, terlebih pada jam berangkat dan pulang kerja maupun sekolah.
Menurut kesaksian masyarakat sekitar, di perempatan tersebut juga sering terjadi kecelakaan. Walaupun di lokasi tersebut, diketahui ada orang yang bertugas mengatur jalannya lalu lintas atau yang biasa disebut pak ogah, akan tetapi pada jam-jam tertentu ia terlihat kuwalahan.
Bobby Rahmatullah, salah satu pengguna jalan yang terdampak mengaku resah dengan situasi tersebut, mengeluh lantaran di jam-jam tertentu sering terjebak macet. Bahkan ia sempat mengetahui para pengguna jalan yang nyaris mengalami kecelakaan, akibat dari kacaunya lalu lintas di lokasi tersebut.
Pemuda berkumis lebat tersebut, berpandangan supaya bisa meminimalisir kemacetan dan terhindar dari potensi kecelakaan. Ia menyarankan kepada pemangku kebijakan supaya diberikan lampu merah atau traffic light.
“Saya berpandangan supaya bisa meminimalisir terjadinya kemacetan dan terhindar dari bahaya kecelakaan di perempatan tersebut, bisa dibuatkan lampu merah,” ungkap, Boby saat diwawancarai KabarJombang.com pada Selasa (10/9/2024).
Kalau hal tersebut dibiarkan begitu saja, menurutnya bisa sangat membahayakan para pengguna jalan. Terlebih di jam-jam tertentu banyak anak sekolah yang melintas di perempatan tersebut.
“Walaupun sudah ada pak ogah, bisa dilihat sendiri di jam pulang sekolah, yang juga bersamaan dengan jam pulang kerja, sekitar pukul 16.00 WIB. Pak ogah yang bertugas mengatur lalu lintas sangat kuwalahan, karena sangat padatnya kendaraan,” jelasnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Budi Winarno, selaku Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang, mengaku berterima kasih atas usulan dari masyarakat tersebut. Ia mengatakan akan meminta timnya untuk melakukan survey terlebih dulu, dan akan dijadikan usulan kegiatan di tahun 2025.
“Terima kasih, kami menyadari karena dimensi jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Terkait dengan usulan pemasangan trafic light, akan saya minta untuk disurvey sama teman teman dan akan kami jadikan usulan kegiatan di tahun 2025,” jabarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dalam jangka pendek ini, pihaknya mengaku akan mendiskusikanya terlebih dulu, termasuk salah satunya pemasangan kaca perempatan.
“Iya terima kasih atas sarannya, untuk pemasangan kaca perempatan akan saya diskusikan terlebih dulu dan untuk bahan evaluasi,” pungkasnya.
Perlu diketahui saat ini di tempat tersebut juga sudah ada rambu-rambu peringatan berupa lampu kuning. Akan tetapi para pengguna jalan nampaknya tidak begitu memperhatikan dengan adanya peringatan tersebut.