KABARJOMBANG.COM – Sebanyak 70 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Izzah di Dusun Tragal Desa Kedungpapar Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, diduga akibat keracunan air kran yang digunakan sebagai bahan campuran pembuatan es campur.
Dugaan tersebut diketahui, setelah pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang melakukan pemeriksaan atas peristiwa tersebut.
Sekretaris Dinkes Jombang, Inna Siliestyawati mengaku, pihaknya sudah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap santri yang keracunan. Termasuk mengambil sampel air yang digunakan pada saat pembuatan es campur
“Memang benar, air mentah untuk campuran es sudah kita kirim di laboratorium. Kalau dugaan awal akibat susu kaleng yang kadaluarsa, sepertinya tidak. Yang jelas, saat itu ya air kran,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Namun, hingga saat ini pihaknya mengaku sudah mendapatkan kabar bahwa beberapa santri yang mengalami keracuan sudah mulai membaik. Sementara itu, saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium tersebut. Diperkirakan, laporan dikirim antara seminggu hingga dua minggu kedepan.
“Kita menunggu hasil itu terlebih dahulu, baru bisa memastikan. Dan untuk kondisi santri sebagian dirawat di lingkungan Ponpes, dan sebagian pulang ke rumah masing-masing. Sebab hingga kini kondisinya sudah mulai membaik,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun, dari 70 santri yang keracunan, tidak semuanya dirujuk ke Puskesmas. Hanya 13 santri yang dirawat di dua puskesmas, 8 santri dirawat di Puskesmas Mojoagung, dan 5 santri dirawat di Puskesmas Sumobito.
Diperkirakan, hingga saat ini sejumlah santri sudah mulai membaik. “Di Puskesmas Mojoagung ada 8 santri yang dirawat, namun hingga saat ini kondisinya sudah membaik, dan diperbolehkan pulang,” terang Ma’murotus Sa’diyah, Kepala Puskesmas Mojoagung. (aan/kj)
Baca Juga: Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Santri Ponpes di Sumobito Dirawat Hingga Tiga Hari di Puskesmas