JOMBANG, KabarJombang.com – Fenomena alam puting beliung terjadi di Bandar Kedungmulyo dan Sumobito Kabupaten Jombang, pada Selasa (2/3/2021).
Menurut dosen pendidikan geografi, Dwiyono Hari Utomo, puting beliung merupakan angin yang bergerak berpusar atau melingkar, hal itu dapat terjadi karena angin bergerak pada isobar yang melengkung.
“Ini isobar melengkung terjadi adanya perbedaan tekanan antara pusat dan disekeliling yang disebabkan perbedaan suhu. Jika suhu pusat lingkaran lebih tinggi maka tekanan lebih rendah, sementara jika suhu rendah, tekanan akan lebih tinggi,” jelasnya
Sehingga akan terjadi tekanan udara yang lebih tinggi akan masuk ke pusat tekanan suhu yang lebih rendah. Maka, masuknya tekanan itu membentuk pusaran angin yang bergerak secara vertikal.
Perbedaan antara angin topan dengan puting beliung yang ditimbulkan adalah gerakan horisontal pada angin topan yang mematahkan pohon.
Sementara gerakan angin puting beliung yakni horisontal yang dapat mencabut pohon atau mematahkan pohon dengan kondisi dahan atau ranting menekuk keatas.
“Fenomena puting beliung yakni “angkatannya” seperti atap rumah terangkat atau melayang dan kemudian akan dijatuhkan kembali,” tutur salah satu pengajar di salah satu kampus negeri di Malang ini.
Dikatakanya puting beliung sangat membahayakan manusia, pasalnya bahanya yang ditimbulkan cukup dengan dengan mampu mengangkat benda apapun dan dijatuhkan kembali. Sehingga rawan menimpa manusia.
Lebih lanjut, luasan angin pusaran puting beliung jangkauan tidaklah terlalu luas kurang lebih hanya satu kilometer. Sehingga jangkauan keluar tidak begitu kuat.
“Terjadi di Jombang ini dimungkinkan di suatu tempat terdapat industri yang mengumpul atau memusat, sehingga materi industri akan menyumbangkan panas. Materi Industri tersebut meliputi, seng, kaca, aspal, paving, yang mengeluarkan panas ke atmosfer,” terangnya.
Selain itu pula penggunaan AC yang juga dapat memicu perbedaan tekanan. Ditambah adanya industri yang memusat mempunyai suhu tinggi tekanan rendah, sementara di lingkungan sekitar terdapat persawahan, yang justru akan membentuk suhu rendah dan tekanan tinggi .
Sehingga tekanan tinggi dari pedesaan akan masuk ke pusat industri yang memiliki tekanan rendah menjadi pematik terjadinya gerak melingkar. Gerakan pusaran angin puting beliung pun dapat berpindah-pindah maupun ditempat itu
Durasi angin puting beliung hanya beberapa menit dan tidak dalam kurang waktu yang lama, sehingga cukup berbeda dengan angin topan yang begitu lama dan panjang.
“Angin puting beliung dapat terjadi di musim penghujan dan kemarau karena yang menentukan adalah tata guna lahan yaitu perbedaan tekanan antara satu tempat dengan tempat lainnya,” pungkasnya.