KABARJOMBANG.COM – Entah apa yang ada di dalam benak Soenggono (67), pensiunan PNS asal Krukah Utara, Kota Surabaya, hingga nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, di rumah orang tuanya yang berada di Dusun Jasem, Desa Genengan Jasem, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Kapolsek Kabuh, AKP Rudi Darmawan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (17/11/2018) sekitar pukul 18.30 WIB. Korban ditemukan meninggal dengan menggantungkan diri menggunakan karet bekas vanbel diesel, yang dikaitkan dengan besi bekas kunci skok, dan dimasukkan ke usuk kayu rumah. Terdapat meja dengan kondisi terguling, yang digunakan korban sebagai pijakan.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kejadian ini bermula sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, korban baru saja datang ke rumah orang tuanya. Sampai disitu, rumah dalam kondisi kosong.
“Saat itu, korban bertemu dengan saudaranya bernama Jumadi. Korban sempat bilang akan menginap,” kata Kapolsek, Minggu (18/11/2018).
Di rumah Jumadi, korban sempat berbincang-bincang bersama Jumadi. Sebagai suguhan, istri Jumadi membuatkan wedang kopi untuk keduanya. Nah, saat ngobrol itulah, korban berpesan pada Jumadi, untuk titip anaknya apabila sewaktu-waktu dirinya tidak ada.
Maghrib tiba, Jumadi pun menyuruh korban menunaikan sholat dan makan. Setelah selesai, korban kembali ke rumah orang tuanya. Tak lama kemudian, Jumadi datang dan melihat korban masih duduk di ruang tamu. Karena tidak ada suguhan apa-apa, Jumadi mengambil kopi, dan membelikan rokok. Setelah itu, Jumad berlalu berniat menonton sepak bola.
Satu jam kemudian, Jumadi kembali untuk melihat korban. Saat itu, kondisi pintu rumah terbuka, namun korban tidak berada di ruang tamu. Takut terjadi apa-apa, Jumadi masuk ke dalam rumah. Betapa kaget Jumadi, saat melihat korban sudah dalam kondisi tergantung di ruang belakang.
Mendapati saudaranya tergantung, Jumadi langsung melapor ke perangkat desa setempat, dan diteruskan ke Polsek Kabuh. Tak berselang lama, polisi bersama petugas identifikasi dan medis mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Atas permintaan pihak keluarga, agar tidak dilakukan otopsi lebih lanjut pada jasad korban. Selanjutnya kita serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkas AKP Rudi Darmawan. (nas/kj)