Pengerjaan Proyek Bangunan Pelengkap Jalan di Jogoroto Jombang Disinyalir Asal-asalan

Proyek bangunan pelengkap jalan Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, disinyalir dikerjakan asal-asalan.
Proyek bangunan pelengkap jalan Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, disinyalir dikerjakan asal-asalan. KabarJombang.com/M Faiz H/
  • Whatsapp

JOGOROTO, KabarJombang.com – Pengerjaan proyek rekonstruksi jalan bangunan pelengkap jalan Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, disinyalir dikerjakan asal-asalan. Lantaran masih ditemukan beberapa kerusakan.

Proyek pembangunan bangunan pelengkap jalan Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang yang dikerjakan CV Atrium Jasa Konstruksi tersebut menelan anggaran ratusan juta dari APBD 2021.

Baca Juga

“Kalau upaya pembangunannya bagus, tapi ya itu spek pembangunannya harus sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan. Nah ini sudah ditemukan kondisi tanah disamping bangunan sudah ambles dalam, kalau hujan dan tambah parah ini akan berdampak hingga membuat bangunan ini bisa ambruk,” kata salah satu warga yang enggan namanya disebutkan kepada KabarJombang.com, Senin (10/1/2022).

Amblesnya tanah disekitar bangunan pelengkap jalan Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto itu disinyalir karena kurangnya pengurukan.

Dari pantauan KabarJombang.com di lokasi, sedikitnya ada empat titik tanah yang ambles parah.

Proyek bangunan pelengkap jalan  Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, disinyalir dikerjakan asal-asalan.
Proyek bangunan pelengkap jalan Kalianyar-Sedamar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, disinyalir dikerjakan asal-asalan.

“Sudah banyak ini kan yang ambles, ini kalau dibiarkan begini bisa bahaya terhadap bangunannya ini. Maka dari itu kami duga pekerjaannya asal-asalan, dan pengurukan tanahnya sangat kurang ini,” jelas pria yang mewanti-wanti namanya tak disebutkan.

Selain itu, menurutnya terdapat beberapa teknis pembangunan yang juga dinilai ganjal. Dari dua titik bangunan yang direkonstruksi, volume bangunannya tampak berbeda.

“Volume ketinggiannya tidak sama, dari yang disini sama yang titik satunya sudah terlihat pasti tidak sama. Kalau yang di titik satunya ini kan terlihat volumenya 45,5, sementara yang satunya rendah. Jadi kalau soal volume sudah tidak sama,” ujarnya menjelaskan.

Dia berharap agar pelaksana proyek yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Jombang tahun 2021 ini bisa mempertanggungjawabkan pengerjaan yang disinyalir asal-asalan.

“Saya berharap instansi terkait bisa menindaklanjutinya, masak mau ditinggal begini. Bagaimana selanjutnya. Kalau ada pembangunan dari anggaran Pemerintah supaya tidak seenaknya sendiri,” tegasnya memungkasi.

Terpisah Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi saat dikonfirmasi KabarJombang.com melalui pesan instan Whatsapp belum memberikan jawaban.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait