Pemasangan Guiding Block Trotoar Jl Wahid Hasyim Jombang, Dikeluhkan Tuna Netra

Sejumlah warga tuna netra di Jombang, saat uji coba menyusuri trotoar jalan KH Wahid Hasyim Jombang. (M Faiz).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com Sejumlah penderita tuna netra, menguji coba kelayakan rehabilitasi pedestrian (trotoar) di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang, Minggu (26/12/2021).

Berada di trotoar tersebut, sebanyak 7 tuna netra asal Jombang ini mengaku jika sudah nyama dengan suasana trotoar Jl KH Wahid Hasyim Jombang. Namun demikian, terdapat beberapa cara dan kekurangan dalam pemasangan guiding block tersebut.

Baca Juga

Salah satu warga tuna netra asal Tunggorono, Ida Koriati mengatakan, bahwa guiding block yang dipasang masih ada beberapa kekurangan. Mulai dari jalurnya terputus-putus dan tidak ada tanda ketika hendak turun dari trotoar tersebut.

“Sehingga berhenti di situ saja, soalnya tidak diberikan tanda atau apalah gitu sebegai tanda kalau sampai disitu sudah harus turun. Nah yang ini tidak ada, jalurnya tidak pas arahnya ke mana kalau sudah sampai pojok-an itu,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Minggu (26/12/2021).

Dari kekurangan tersebut, perempuan berusia 54 ini menjelaskan bahwa sangat membahayakan. Karena menurutnya, warga tuna netra yang berjalan sendiri di sepanjang jalan setempat bisa kebingungan dan terjatuh.

“Tadi saja temen-temen ini ada yang jatuh juga, ya karena putus jalurnya. Dan arah turunnya dari trotoar ini tidak jelas, tidak ada tanda-tanda garis apa tah gitu,” katanya saat ditemui.

Tak hanya itu, trotoar yang tidak diberikan jalan turun di tiap penghubung tersebut juga menjadi kritikan pedas dari sejumlah warga tuna netra yang tergabung dalam komunitas Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia).

“Tidak ada celah turunan gitu, langsung jeglongan, dan terlalu tinggi lagi kalau buat kami. Setidaknya ada celah jalan menurun gitu, apalagi di tiap jalan raya yang menjadi penghubung trotoar ini tidak diberikan guiding block. Dari situ yang membuat kami kebingungan,”pungkasnya.

Senada dengan yang disampaikan warga tuna netra lainnya, yakni Suparno. Pria berusia 52 tahun asal Jombang ini mengatakan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dari rehabilitasi trotoar jalan KH Wahid Hasyim Jombang ini.

“Karna yang kami sadari, pihak pemerintah kabupaten Jombang ini tidak melalui sosialisasi terlebih dahulu kepada kami untuk melakukan rehabilitasi yang katanya juga untuk warga disabilitas juga,” jelasnya.

Sementara itu, pihaknya hanya berupaya agar bisa dilakukan penambahan dan perbaikan terkait tanda di tiap sudut pemasaran guiding block tersebut.

“Harapannya semoga ada perbaikan lah, dan kalau memang ada pembangunan apa yang memang tujuannya juga buat warga disabilitas seperti tuna netra ini bisa gelar sosialisasi terlebih dahulu,” imbuhnya memungkasi.

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait