KABARJOMBANG.COM – Rombongan Anggota DPRD Jombang di Komisi C memantau situasi dan kondisi pasca banjir yang menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Jombang beberapa waktu kemarin.
Dalam pantuan yang dilakukan segelintir para wakil rakyat ini, mereka disuguhkan dengan fenomena kritisnya tanggul sungai Beng yang ada di dusun Sempol Desa Plabuhan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang, Selasa (31/1/2017).
M Akrim (49) salah satu warga setempat mengaku, ambrolnya tanggul sungai tersebut sudah terjadi sejak Desember tahun lalu. Tak hanya terkikis, menurut keterangannya, tanggul juga mengalami retak dan dipastikan akan jebol, jika tidak segera diperbaiki. Tanah warga yang ada di sekitar tanggul juga ikut ambrol, akibat tak ada lagi penahan tanah yang mampu menjadi penahan tanggul.
Tak ayal, ancaman akan jebolnya tanggul membuat warga setempat was-was. Bagimana tidak, kondisi sungai yang dekat dengan pemukiman penduduk dikhawatirkan akan menggerus tanah di sekitarnya. “Kita juga takut kalau ambrol, bisa menyebabkan banjir,” terang Akrim.
Mendengar jeritan rakyatnya, Wakil Ketua Komisi C Imam Hanafi berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilyah Sungai (BBWS) Brantas Jawa timur untuk segera menindaklanjuti temuan-temuan tentang kritisnya tanggul yang ada di Jombang.
“Ini kan wilayah BBWS, jadi nanti kita akan koordinasikan secepatnya, agar segera dibangun tanggul penahan permanen,” katanya.
Sebab menurutnya, jika tidak segera dilakukan pembenahan, maka kondisi tersebut akan semakin parah, dan mengancam rumah warga. “Jaraknya dengan rumah warga hanya sekitar 5 meter saja, hanya dibatasi dengan pohon bambu. Jika dibiarkan bisa mengancam keselamatan warga,” ujar politisi Partai Demokrat ini. (aan)