Niat Hilangkan Capek, Seorang Guru Malah Kehilangan Nyawa

Maksud hati menghilangkan capek dengan pijat, seorang guru bernama Hari Mardiko Adi (52), warga Dusun Kedawung Desa Kertorejo Kecamatan Ngoro justru tewas. (FOTO: AAN)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Maksud hati menghilangkan capek dengan pijat, seorang guru bernama Hari Mardiko Adi (52), warga Dusun Kedawung Desa Kertorejo Kecamatan Ngoro justru tewas. Peristiwa ini sendiri terjadi di rumah Ginah (65), seorang tukang pijat lanjut usia asal Dusun Murangagung Desa Kebondalem Kecamatan Bareng, Minggu (30/10) sore.

“Meninggalnya Minggu sekitar pukul 15.30 WIB. Saat dipijat tiba-tiba korban ambruk hingga meninggal,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang Iptu Muhamad Subadar, Senin (31/10).

Baca Juga

Subadar mengatakan, awalnya korban datang ke rumah Mbah Ginah meminta dipijat. Karena korban menderita jantung dan baru pulang dari runah sakit, mbah Ginah menolak permintaan korban.

Namun karena korban tetap memaksa, akhirnya Mbah Ginah menuruti permintaan korban. Nenek renta ini kemudian memijat kaki dan punggung korban dengan posisi duduk. Selang beberapa menit kemudian, tubuh korban lemas dengan kondisi mulut korban mengeluarkan busa. Sejurus dengan itu nafas korban berhenti.

Ginah kemudian meminta tolong ke warga sekitar. Oleh warga, kasus ini dilaporkan ke perangkat desa setempat, dilanjutkan melapor ke Polsek Bareng.

“Setelah ada laporan, kami segera melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan saksi. Kami juga mengamankan obat jantung di saku korban sebanyak 7 tablet. Kemudian ramuan tradisional madura sebanyak 4 bungkus. Hasil pemeriksaan medis juga tidak ada tanda kekerasan,” pungkas Subadar. (aan)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait