JOMBANG, KabarJombang.com – Duka mendalam bagi keluarga Riyanto warga RT 03 RW 02 Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Betapa tidak, belum genap dua minggu dua kerabatnya meninggal dunia. Kini, lima kerabat lainnya sedang sakit diduga kuat terindikasi positif covid-19.
Ditengah pilu yang menderu itu, Riyanto mempertanyakan bagaimana kebijakan rumah sakit dan pemerintah dalam menangani warganya yang meninggal dunia atau sedang terpapar covid-19 baik di rumah sakit atau dirumah.
“Hari ini proses pemakaman keponakan saya, Waras (35) dan 11 hari yang lalu kakak saya, Lasmuji (52) juga meninggalkan dunia karena covid-19. Sementara satu kerabat sedang dirawat di rumah sakit dan lainnya isolasi mandiri di rumah,”tutur Riyanto.
Riyanto mempertanyakan mengapa saat ini proses pemakaman korban Covid-19 di Kabupaten Jombang yang menimpa kerabatnya itu harus melibatkan pihak keluarga. Padahal pihak rumah sakit mendiagnosa meninggal akibat virus yang mematikan itu.
“Dikhawatirkan ini terjadi penularan pada keluarga. Seharusnya itu pihak rumah sakit yang bersangkutan untuk melakukan pemakaman. Ternyata rumah sakit menyerahkan pada pihak keluarga,” keluhnya.
Keponakan Riyanto meninggal di RSUD Jombang. Sedangkan kakaknya meninggal di sebuah rumah sakit swasta di Jombang. Kedua pemakamannya itu melibatkan pihak keluarga bahkan masyarakat.
Pantauan KabarJombang.com, pemakaman korban Covid-19 di TPU Tunggorono Jombang ini selain keluarga dan BPBD Jombang juga masyarakat sekitar turut membantu pemakaman.
“Hasil PCR belum keluar sudah dipositifkan baik itu keponakan dan kakak saya. Sehingga pemakaman juga dipeti. Akhirnya tetangga, saudara, kerabat mau takziyah bingung karena hasil juga belum keluar,”cerita Riyanto yang bekerja sebagai blantik sapi itu.
Lebih lanjut, Riyanto dan warga sekitar menuturkan, jika pemakaman korban Covid-19 sudah ketiga kalinya di TPU Tunggorono. Namun semuanya sama, hasil PCR belum keluar dan membuat beberapa pihak kebingungan.
“Jika ini didiagnosa Covid-19 minimal pihak Puskesmas atau Dinas Kesehatan untuk melakukan swab tes pada pihak yang bersangkutan. Demikian ini biar tidak menjalar kemana-mana,” kata Yusnan warga perumahan Tunggorono.
Yusnan mengaku di rumah keluarga Riyanto sampai sejauh ini belum ada tindakan dari pihak kesehatan atau pihak desa. Padahal di rumah kerabat korban Covid-19 terdapat anggota keluarga yang sakit.
“Sama sekali belum ada tindakan, saya berharap secepatnya ini dilakukan penyemprotan dan dilakukan tes pada keluarga yang bersangkutan. Selanjutnya agar ada tindakan yang positif dipisahkan dengan yang negativ, agar tidak merembet ke yang lainnya,” tegasnya.
Warga menyebut sejauh ini perangkat desa tidak turut serta dalam membantu proses pemakaman Covid-19.
Ketua RT setempat, Waryono mengaku banyak warga yang tertular Covid-19 dan akan melakukan penyemprotan. Sekaligus pihaknya berharap agar masyarakat lain dapat mematuhi prokes.
.