PETERONGAN, KabarJombang.com – Pasar Peterongan dipastikan tutup terhitung mulai Kamis (4/6/2020) hingga Sabtu (6/6/2020). Selanjutnya, mulai Minggu (7/6/2020) pasar dibuka kembali dengan sistem ganjil genap.
Artinya, para pedagang diperbolehkan berjualan secara bergiliran. Setiap lapak akan beri nomor. Giliran ganjil genap sesuai dengan nomer yang ada di lapak.
Pedagang peterongan yang berjumlah 100 lebih pun legawa dan bisa memenerima kebijakan pemerintah terkait pencegahan persebaran Covid-19 itu.
Camat Peterongan Sholahudin dalam sosialisasi penutupan pasar Peterongan yang digelar di dalam pasar pada Rabu (3/6/2020) pagi itu mengatakan, sistem ganjil genap itu diberlakukan mulai Minggu (7/6/2020).
Kebijakan itu, katanya, sesuai dengan hasil rapat Bupati dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta sebagai tindak lanjut Surat Edaran Disperindag Pemkab Jombang nomor 593/2364/415.32/2020 yang dikeluarkan pada tanggal 2 Juni 2020 kemarin.
“Mulai besok hari Kamis tanggal 4 sampai tanggal 6 (pasar ditutup). Nanti pedagang boleh berjualan lagi (mulai) hari Minggu, namun dengan sistem ganjil genap,” ujar Sholahudin kepada KabarJombang.com di lokasi sosialisasi, Rabu (3/6/2020).
Teknis ganjil genap menurut Sholahudin hari pertama buka, Minggu, pedagang yang berjualan adalah lapak yang bernomor ganjil.
“Nomor satu, tiga, lima dan nomor ganjil lainnya mulai berjualan pada hari Minggu itu. Hari Senin, yang berjualan adalah lapak bernomor genap. Selasa lapak bernomor ganjil, Rabu lapak genap, demikian seterusnya,” terang Sholahudin.
Pola operasional pasar Peterongan disebut Sholahudin akan dipertahankan dengan sistem ganjil genap sampai ada pengumuman lebih lanjut.
“Kapan selesainya nanti sambil menunggu informasi. Intinya sistem ini dipakai untuk mengurangi aktifitas pedagang dan mencegah persebaran covid-19. Jangan sampai ada klaster baru dari Pasar Peterongan,” katanya.
