MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Kecamatan Mojoagung merupakan salah satu wilayah yang menjadi sasaran proyek pagupon atau rumah burung hantu (Rubuha) dari Dinas Pertanian (Disperta) Jombang.
Hingga menjelang akhir November 2020 ini, proyek Rubuha di Kecamatan Mojoagung, terpantau masih sebatas pembuatan pondasi.
Menurut Kordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Willy mengatakan, Kecamatan Mojoagung mendapatkan sebanyak 5 pagupon dari 78 pagupon yang dilelang. Kelima Rubuha ini, akan disebar di lima titik, di antaranya Tejo Utara, Janti, Kedung Winong, dan dua pagupon di Betek.
“Saat ini sudah mulai dikerjakan, sudah dibangun pondasi. Tapi belum ada yang terpasang,” ungkapnya pada KabarJombang.com, Jumat (27/11/2020).
Ia mengaku tidak tahu pasti, kapan pengerjaan pondasi untuk tiang pagupon tersebut rampung. Dan selanjutnya, pagupon dipasang. “Itu dari dinas yang tahu, kapan akan dipasang dan selesai. Karena itu kan ada kontraktornya,” bebernya.
Dikatakanya, ada beberapa pagupon atau rubaha sudah ada dan berdiri. Namun, itu merupakan hasil swadaya petani. Hanya saja, dia tidak tahu spesifikasinya, apakah berkualitas di atas atau di bawah pagupon Disperta.
Sekedar diketahui, proyek pengadaan bernama Konstruksi Pagupon Burung Hantu, dengan pagu sebesar Rp 922.195.950 bersumber dari P-APBD 2020. Pagu dana sebesar itu, untuk 78 pagupon atau senilai Rp 11,8 per pagupon.
Kemudian, proyek ini dimenangkan CV Moara Prabangkara beralamat Perum Griya Kencana Mulya Desa Candimulyo, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, dengan nilai penawaran Rp 734.668.933, atau senilai Rp 9,4 juta per pagupon.