JOMBANG, (kabarjombang.com) – Total 5.212 guru yang ada di Kabupaten Jombang dari beberapa jenjang sekolah yang berbeda tak lolos UKG (Uji Kompetensi Guru). Beberapa guru tersebut dari berbagai jenjang pendidikan seperti TK/SD/SLB/SMP/SMA/SMK di tahun 2015.
Hasilnya, para guru tersebut akan dipanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jombang untuk dilakukan diklat selama 6 hari agar mereka bisa mengikuti UKG di tahun 2016.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Supriadi, saat menunjukan hasil UKG sebanyak 11.350 guru yang ada di Jombang, Rabu (30/3/2016).
Menurut Supriadi, hal tersebut menjadikan hal keprihatinan tersendiri di kalangan pendidik. Sebab, lanjutnya, UKG adalah sebagai tolak ukur tenaga pendidik untuk bisa dianggap sebagai tenaga yang sesuai standarisasi yang diwajibkan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Supriadi menjelaskan, rata-rata nilai yang diterima para guru saat melaksanakan tes UKG mendapatkan nilai yang dianggap masih di bawah rata-rata. “Rata-rata mereka yang ikut UKG tahun 2015 mendapatkan nilai di bawah angka 55. Apalagi saat ini akan menuju Ujian Nasional, jika tenaga pendidiknya masih tidak lolos saat UKG, bagaimana nanti mereka bisa maksimal saat memberikan pelajaran kepada anak didiknya,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa sebab yang dialami para guru sehingga mereka semua tidak lolos dalam melaksanakan Uji Kompetensi Guru. “Menurut hasil analisis yang kita lakukan, ada beberapa sebab sehingga mereka (guru,red) tidak bisa melaksanakan UKG dengan baik ialah seperti kurangnya belajar untuk menyiapkan kompetensi tersebut. Dan yang paling banyak ialah mereka semua lebih menganggap enteng hal tersebut. Padahal UKG itu sangat berpengaruh pada jenjang karir mereka sebagai tenaga didik,” beber Supriadi.
Jika mereka lolos saat UKG, lanjut Supriadi, bagi guru yang sudah bersertifikasi akan dipanggil untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Guru (PLPG), agar mereka memiliki label sebagai tenaga didik yang professional.
“Jika nilai mereka jelek saat UKG, berarti mereka harus mengikuti ulang UKG tahun ini (2016,red). Pasalnya, bagi mereka yang tidak lolos tidak akan diikutkan dalam program PLPG yang dalam aturan Kementrian Pendidikan hal tersebut sebagai syarat mereka untuk bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi,” ujarnya.
Meski demikian, Disdik Kabupaten Jombang mengaku masih memiliki tanggung jawab pada jebloknya nilai guru yang dinaunginya. Karenanya, pihaknya akan mengikutkan para guru yang tidak lolos tersebut dalam diklat. “Kita akan lakukan diklat pada guru yang tak lolos, namun untuk menimbang efisiensi biaya, pada bulan Juni mendatang akan dilakukan pemanggilan tutor untuk guru yang tak lolos, yang berasal dari guru yang lolos UKG dan mereka yang mengantongi nilai terbaik yakni diatas angka 90,” katanya.
Mereka nantinya akan mendiklat teman sejawat, melalui UPTD Dinas Pendidikan masing-masing. “Diklat tersebut akan dilakukan selama 6 hari, itupun melalui dua sistem, yakni dengan tatap muka dan juga dengan Online,” ujarnya.
Namun sayang, meski dirinya membeberkan rencana diklat tersebut, pihaknya belum mengatahui kapan rencana diklat tersebut akan secara pasti dilaksanakan. “Gambaran kita, diklat akan dilakukan pada bulan Agustus. Namun itu juga belum pasti,” papar Kabid Ketenagaan tersebut. (ari)