JOMBANG, KabarJombang.com – Klenteng Hok Liong Kiong adaalah tempat peribadatan umat Tri Dharma di Jalan R.E Martadinata, Kepatihan, Jombang.
Sejarah berdirinya klenteng Hok Liong Kiong secara pasti belum diketahui. Namun menurut hasil penelitian Universitas Tarumanagara menyebut papan yang ada di kawasan Klenteng diperkirakan pada tahun 1984.
Awal mula disebut dengan nama klenteng berawal dari bunyi alat musik tambur dan genta, yang menghasilkan suara ‘dung ting dung ting, atau lebih terkenal dengan klentingan. Pada akhirnya penyebutan nama itu adalah klenteng.
Klenteng Hok Liong Kiong yang berada di pusat kota Jombang ini merupakan tempat peribadatan Tri Dharma, antara lain agama Budha, Konghucu, dan Ajaran Tal.
“Berdirinya klenteng ini saya pastikan sebelum tahun 1984. Papan saja diperkirakan tahun 1984, otomatis bangunanya bisa lebih tua,”ungkap Subiyanto Yap, pada KabarJombang.com, Minggu (7/2/2021)
Berbagai perayaan umat Tri Dharma antara lain perayaan Imlek. Peringatan hari raya Waisak untuk Budha, serta peringatan hari raya Konghucu.
Umat Tri Dharma di Klenteng Hok Liong Kiong melaksanakan ibadah sehari minimal dua kali. Sembahyang dilakukan pagi hari pukul 05.00 WIB dan ketika sore hari.
Mulai dari menyalakan lilin, memasang dupa , bersujud dari depan altar Tuhan Yang Maha Esa dan kemudian masuk ke dalam.
Jumlah umat yang ada di Klenteng Hok Liong Kiong diperkiran lebih dari 200 orang yang tersebar di kota Jombang.
“Saya tidak bisa memastikan, pastinya ada kalau lebih dari 200 orang apalagi di Kota Jombang. Untuk di wilayah lainnya kan ada sendiri seperti di Mojoagung dan Gudo,” pungkasnya.