KABARJOMBANG.COM – Kericuhan terjadi di Desa Sumbernongko Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Menyusul, ratusan warga desa setempat menuntut Pemerintahan Desa (Pemdes) yang dianggap menahan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga hampir setahun tak diterima warga.
Hasilnya, ratusan warga setempat mendatangi kantor desa dengan membawa spanduk bertuliskan tuntutan. Lama berorasi di lokasi, emosi warga mulai terpancing. Bagaimana tidak, meski sempat berteriak sekuat tenaga, namun Kepala Desa (Kades) enggan menemui warga yang menuntut haknya.
Kericuhan pun tak bisa dihindarkan, pasalnya warga yang lelah menunggu nekad merangsek masuk ke dalam kantor desa. Polisi yang siaga, mencoba menghalangi warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, situasi semakin kacau ketika salah satu oknum polisi yang bertugas di lokasi terpancing emosi dengan memukul kepala warga yang memaksa masuk ke dalam kantor desa.
Kondisi tersebut, memancing reaksi warga lainnya untuk membalas pemukulan tersebut. Beruntung, situasi itu bisa kendalikan petugas kepolisian yang lain. Meski begitu, warga tetap menutut agar “kartu sakti” itu segera dibagikan.
“Kartu KIS kan milik masyarakat, dari setahun lalu hingga saat ini kenapa tidak diberikan,” ujar Jono (40) salah satu warga yang berunjuk rasa di lokasi, Jumat (10/3/2017).
Tak juah beda dengan yang dikeluhkan Istining (35). Dirinya mengaku menyesalkan sikap Pemdes yang tak kunjung membagikan KIS kepada masyarakatnya. Padahal, warga sangat membutuhkan hal tersebut.
“Seperti warga yang sakit karena kakinya mengecil butuh pengobatan rutin. Jika KIS tak segera dibagikan kan kasihan mereka,” terangnya.
Sementara Kadesa Sumbernongko, Sumartono mengelak tuduhan warganya. Dalam keterangannya, dirinya berdalih kartu KIS sudah berada di tempatnya. Namun, pihaknya menitipkan kartu itu ke pihak bidan desa. “Nah pembagian terlambat, karena saat akan dibagikan, didata terlebih dahulu,” pungkasnya. (aan/kj)