JOMBANG – Material limbah diduga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), tampak dibuang di pinggir jalan menuju Desa Manduro, sekitar 500 meter dari gapura masuk Satradar 222 Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pantauan di lokasi, di sekitar area lokasi pembuangan limbah diduga B3 tersebut, berdiri sebuah pagar dari kayu tertutup oleh seng. Tak jauh dari rumah dinas yang masih menjadi kawasan Satradar 222. Selain itu, material limbah tersebut, sebagian mampu meratakan jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. Bau anyir, tercium menyengat di sekitar lokasi pembuangan.
Sekilas pandang, material limbah tersebut secara kasat mata tak tampak, sebab diatas limbah tersebut, ditutup oleh tanah urug setebal sekitar 10 sentimeter. Namun, bila didekati, tanah tersebut belum padat. Selain itu, terdapat tanah berwarna hitam. Dan di dasar jurang, tampak cairan warna coklat kehitaman, merembes kemana-mana.
“Benar, kalau lewat sini, baunya menyengat sekali. Dulu, posisi tanah ini sangat dalam, seperti jurang. Tapi sekarang, sebagian sudah rata dengan ketinggian jalan ini,” kata warga sekitar yang kebetulan melintas di lokasi. Dia menolak namanya dicantumkan.
Dirinya mengaku tidak tahu, apakah yang dibuang di lokasi tersebut merupakan limbah atau bukan. Ia hanya mengaku, jika aktivitas tersebut berlangsung sekitar 2 bulan terakhir.
“Iya, ada banyak truk yang muatannya dibuang kesitu. Berlangsung dua bulan ini. Tapi saya nggak tahu apakah itu tanah urug atau limbah,” akunya, Minggu (14/10/2018).
Selain itu, lanjutnya, ia mengaku mendengar kabar, jika material limbah diduga B3 tersebut diangkut dari luar Jombang, kemudian dibuang ke lokasi tersebut.
“Entah dari mana. Tapi dengar-dengar, itu dari luar Jombang, dan dibuang kesitu. Ada juga yang bilang jika dari dalam dekat-dekat sini. Tapi saya nggak tahu,” jawabnya. (nas/kj)