JOMBANG, KabarJombang.com – Tanam cabai, tomat, dan pakcoy di pekarangan rumah tak hanya menyehatkan, tapi juga menguntungkan. Hal tersebut dibuktikan oleh ibu-ibu PKK Desa Badang, Ngoro, Jombang. Melalui Budidaya Tanaman Pekarangan yang diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sebanyak delapan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University menggelar kegiatan Budidaya Tanaman Pekarangan di Balai Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (20/7/2024).
Dengan ilmu budidaya tanaman pekarangan tersebut nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi keluarga saja. Melainkan langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat sekitar dalam membudidayakan tanaman pekarangan jenis hortikultura seperti pakcoy, tomat, dan cabai. Acara ini kami berkolaborasi dengan kegiatan ibu-ibu PKK yang ada di desa Badang, Ngoro,” ujar Hanifa Fauza Rahmah, salah satu mahasiswa IPB.
Hanifa, yang juga sebagai pembicara pada acara tersebut, menyampaikan materi tentang fungsi, manfaat, dan potensi pengembangan dari tanaman pekarangan.
“Budidaya tanaman pekarangan memiliki manfaat dalam menciptakan bahan pangan secara mandiri dan praktis, serta bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” jelas mahasiswa Fakultas Pertanian, IPB tersebut.
Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktik langsung budidaya tanaman pekarangan di halaman depan balai desa. Ibu-ibu PKK dibagi menjadi delapan kelompok dan diarahkan dalam praktiknya oleh Hanifa.
Pada praktik pertama, dijelaskan tentang penanaman hidroponik, yaitu cara penanaman dengan media air yang ditambah nutrisi. Ibu-ibu PKK diberi petunjuk langkah-langkahnya, mulai dari awal penanaman hingga perendaman.
Pada praktik kedua, dijelaskan tentang penanaman menggunakan media tanah. Media dicampur dengan sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan tertentu, dimasukkan ke polybag, lalu ditabur benih cabai dan tomat.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari para ibu-ibu PKK, terlihat dari antusiasme mereka. Mereka juga diberikan hasil dari praktik mereka sendiri untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Harapannya, ibu-ibu PKK dapat menjaga tanaman hingga panen dan mempraktikkannya sendiri di kemudian hari.