JOMBANG, KabarJombang.com – Amblesnya lantai Puskesmas Mojoagung Jombang diduga karena pemadatan tanah dan rabat lantai yang kualitasnya kurang sempurna. Hal itu diungkapkan Ketua FRMJ Jombang Joko Fattah Rochim.
“Seperti yang disampaikan di media, oleh Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang itu benar. Kita tidak bicara soal anggaran, namun teknis pengerjaan bangunan disini dipertanyakan,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (3/6/2024).
Menurutnya, ini berhubungan dengan pemadatan atau urukan tanah teknisnya harus benar-benar di padatkan dengan kuat menggunakan alat minimal Stumper.
“Dan kalaupun pengurukan nya tinggi lebih dari 1 meter, harus menggunakan leveling.30 centimeter dipadatkan, kemudian di uruk lagi, di padatkan lagi. Pemadatan itu, meskipun menggunakan alat juga tidak cukup harus di gembong dengan air. Kalau tidak, maka akan terjadi gradasi apalagi jika bawahnya longgar,” ujarnya menambahkan.
Masih kata Fattah, jika longgar maka otomatis tanah akan menurun. Karena terjadi penurunan itulah timbul keretakan.
Kemudian yang kedua bisa ditanyakan perihal rabat lantai. Menurutnya, rabat lantai yang digunakan harus sesuai dengan kualitasnya.
Sehingga, dalam proses pengerjaan tersebut konsultan pengawas harus bertanggung jawab, apakah pelaksanaan secara teknis sudah dijalankan.
“Kalau dijalankan, saya rasa tidak akan terjadi hal seperti itu (lantai ambles). Mungkin terjadi narasi tapi kecil,” katanya.
Karena baru selesai November lalu, gedung Puskesmas Mojoagung juga masih dalam tahap pemeliharaan. Dalam insiden ini, penyedia punya tanggung jawab mutlak untuk memperbaiki semuanya.
“Dibongkar ulang, dilihat penurunannya berapa. Kalah perlu di uruk lagi, di padatkan lagi takutnya abrasinya terlalu dalam juga dilihat jangan sampai rabat nya asal-asalan,” ungkapnya.
Untuk bangunan yang baru selesai dibangun, masa pemeliharaan satu tahun. Ia menegaskan, amblesnya lantas puskesmas ini perlu di perhatikan pada pemadatan tanah dan rabat lantai yang tidak sesuai.
Pertanggung jawaban penyedia sampai satu tahun, kesalahan yang terjadi ini harus diperbaiki lebih dulu. Konsultan pengawas harus cek ulang apakah ada tanda-tanda penurunan yang lain.
“Karena masih ada waktu pemeliharaan. Harus dilihat semuanya, akankah terjadi penurunan. Jangan sampai saat waktu pemeliharaan habis kerusakan tidak terdeteksi dan Dinas mengeluarkan uang lagi,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, menelan anggaran Rp 5,4 Miliar, lantai Puskesmas Mojoagung, Jombang ini malah ambles. Amblesnya lantai Puskesmas Mojoagung itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Dua titik lantai puskesmas tersebut ambles.
Titik pertama ada di lorong akses dari ruang pelayanan yang mengarah ke ruang poli gigi. Diketahui, kerusakan lantai sepanjang 7 meter dan lebar kedalamannya 30 centimeter.
Sementara untuk titik kedua ada di toilet pasien khusus disabilitas dengan luas keretakan sekitar 1 meter persegi.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Syaiful Anwar ketika lantai ambles beruntungnya ruangan dalam kondisi sepi. Dugaan awal amblesnya lantai ini karena proses pemadatan tanah yang kurang sempurna.
“Untuk sementara ini, dugaan awal karena pemadatan tanah yang kurang sempurna saat proses pengerjaan proyek,” ucapnya.