Lampu Lampion Rp 185 Juta, Dishub Jombang: Direncanakan Sebelum Covid-19

Lokasi sentra PKL di Jombang Kuliner sepanjang jalan Dr Soetomo. KabarJombang.com/Diana Kusuma/
Lokasi sentra PKL di Jombang Kuliner sepanjang jalan Dr Soetomo. KabarJombang.com/Diana Kusuma/
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Ada yang berbeda saat malam hari di sepanjang Jalan Dr Soetomo, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, yang kini di pinggir jalan itu ditempati pedagang kaki lima (PKL) eks Alun-alun, berjualan.

Bedanya, di lokasi ini terpasang lampu hias warna-warni berbagai pola serta lampion. Posisinya, melintang di atas jalan, mulai dari pertigaan monumen Garuda Pancasila hingga perempatan samping utara kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

Baca Juga

Informasi yang didapat, pembangunan lampion di 10 titik ini menelan anggaran Rp 185 juta. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang, lampion tersebut sudah direncanakan sebelum Covid-19 mewabah di Kota Santri.

“Awalnya, memang sudah menjadi program Bupati sebelum Covid-19. Rencananya mau dibuat seperti kya-kya di Surabaya, seperti jembatan merah. Lambat laun ada Covid-19, dengan dorongan PKL dari Alun-alun pindah di sana dan mengundang daya tarik masyarakat, makanya kita beri lampu lampion itu,” tuturnya saat dikonfirmasi KabarJombang.com, Jumat (4/12/2020).

Hartono menampik jika pelaksaan proyek lapu lampion dari P-APBD atau PAK 2020 itu adalah Dishub Jombang. Ia mengatakan hanya menyewa penyedia sebagai tim perencanaan dan pelaksanaan yang sanggup sesuai RAB (rancangan anggaran biaya).

“Kalau berbicara tupoksi dan spek-nya lampu, Dishub hanya PJU saja. Tapi karena speknya lampu, makanya ini ditugaskan ke kita. Tapi bukan kami yang mengerjakan, kami menyewa penyedia sebagai tim perencana dan pelaksana yang sanggup membuat sesuai dengan RAB-nya,” jelasnya.

Disinggung 10 titik menelan anggaran Rp 185 juta, pihaknya mengatakan harus menilai dari ketahanan barang, pajak serta keuntungan tim perencana. Hartono memperkirakan, konstruksi dan lampu lampion tersebut, tahan hingga 3 tahun.

“Keuntungan mereka (penyedia barang/jasa) tidak banyak. Harus juga dinilai tingkat ketahanan dan item yang dipasang. Tiang rangkanya berbentuk siku dan kuat. Padahal katanya tidak perlu besi siku sudah cukup. Perkiraan saya, bertahan maksimal tiga tahun dan nanti pasti harus ada peremajaan,” ungkapnya.

Hartono berharap, lampu warna-warni gemerlap di malam hari itu, mampu memiliki daya tarik sendiri. Sehingga, PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Dr Soetomo, bisa nyaman berdagang.

“Saya harapkan bisa menjadi daya tarik masyarakat dan PKL. Entah masyarakat hanya sekedar jalan-jalan di sana. Itu kan sekarang menjadi daya tarik tersendiri untuk mereka,” terangnya.

Saat ini, lanjut Hartono, proyek tersebut masih masa pemeliharaan. Ia mempersilakan masukan dan kritik jika terdapat kekurangan dalam pengadaan lampion tersebut.

“Kemarin sudah ada laporan musim hujan ada yang nyetrum, kurang begini begitu ya tidak apa-apa. Saya tinggal bilang ke penyedia barang/jasa agar segera dicek. Karena ini masih masa pemeliharaan. Silakan jika ada saran, tidak masalah bagi saya, selama itu membangun,” tutupnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait