PETERONGAN, KabarJombang.com – Berawal dari kekesalan terhadap para oknum yang selalu buang sampah sembarangan di Jembatan Brombong. Pemuda Desa Tanjunggunung, Peterongan, Jombang, kini kompak aksi jaga sungai secara bergantian.
Dengan dilakukanya aksi jaga sungai, maka diharapkan tidak akan ada lagi yang berani membuang sampah sembarangan. Di jembatan yang menghubungkan Desa Tanjunggunung dengan Sumberagung, Peterongan tersebut.
Bahkan saat mereka jaga, apabila berhasil menemukan orang yang masih saja buang sampah sembarangan di tempat itu, mereka akan menangkapya. Kemudian dikenakan denda sebesar Rp 500 ribu dan akan mengirim kembali sampah yang dibuangnya secara sembarangan tersebut ke rumahnya.
Ketua Karang Taruna Desa Tanjunggunung, Romadhoni saat ditemui KabarJombang.com, mengungkapkan rasa kekesalanya. Dikarenakan pihaknya sudah sering melakukan kerja bakti membersihkan sampah di tempat itu, tapi masih saja dikotori tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
“Karang Taruna bersama-sama dengan warga sudah sering melakukan kerja bakti untuk membersihkan tempat ini dari tumpukan sampah yang berserakan. Tapi setelah dibersihkan masih saja ada yang membuang sampah sembarangan disini,” ungkap Doni panggilan akrabnya Selasa (23/7/2024) sore.
“Bahkan kami sudah beberapa kali memasang banner bertuliskan imbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan di sini dengan ancaman denda berupa sejumlah uang. Tapi malah banner tersebut disobek dan dirobohkan,” lanjutnya.
Maka dari itu pihaknya sudah merasa tidak berguna lagi memasang banner imbauan dan tulisan denda. Mereka lebih memilih untuk terjun langsung melakukan pengawasan di tempat supaya tidak ada orang yang berani buang sampah sembarangan di sekitar jembatan.
Menurut kesaksian dari para warga sekitar, kebanyakan oknum yang buang sampah sembarangan di tempat tersebut berasal dari desa tetangga. Dan mereka membuang sampahnya pada saat tengah malam atau waktu subuh.
“Kebanyakan kami menemui sampah yang dibuang di sini berjenis sampah rumah tangga, dan seperti sisa-sisa sayuran yang sudah membusuk gitu,” ungkap salah satu pemuda yang sedang menjaga sungai.
“Para oknum tersebut masih saja nekat membuang sampah di sekitar sungai dan jembatan dikarenakan Tempat Penampungan Sementara (TPS)nya jauh. Dan yang jelas mereka malas untuk membuang sampah pada tempatnya di TPS yang sudah disediakan karena jaraknya lumayan jauh,” kata warga sekitar.
Hal tersebut tentunya menyebabkan bau yang sangat menyengat dan pemandangan yang kurang sedap. Para penjaga tempat tersebut selain mengawasi dari para pembuang sampah sembarangan, mereka juga membersihkan sampah di sekitar jembatan setiap hari.
Dari keterangan yang diberikan warga, Desa Tanjunggunung memang tidak mempunyai TPS. Dulu sempat diusulkan warga kepada kepala desa tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut.
Sedangkan Desa Sumberagung yang berdekatan dengan desa Tanjunggunung sebenarnya sudah punya TPS tapi jaraknya memurut warga terlalu jauh.