KABAR JOMBANG – Ribuan ikan milik para peternak di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mati akibat kemarau dan suhu panas yang tinggi. Kondisi ini, menyebabkan ia mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Dia pun terpaksa membiarkan bangkai ikan mengapung di kolam karena lelah meski sudah dibersihkan setiap hari, namun ikan mati terus saja terjadi.
Anehnya, kematian hanya terjadi pada peternakan jenis patin saja, sementara peternakan jenis ikan lain seperti nila, gurami, dan bawal, selamat.
Para peternak menduga, penyebab ikan mereka mati karena terserang penyakit cacar yang biasa menyerang ikan patin. Wabah ini biasa datang dan menyerang ikan mereka setiap musim kemarau terutama jika cuaca terlalu ekstrim.
Heri Hidayat, salah seorang peternak mengungkapkan, jumlah ikan miliknya yang mati hingga mencapai lebih dari satu kuintal per hari. Akibatnya, dari jumlah bibit 40 ribu ekor yang ditebar delapan bulan lalu, yang hidup saat ini hanya tersisa kurang dari separuhnya. Padahal, selama masa itu, untuk pengadaan bibit dan membesarkannya, Heri sudah mengeluarkan biaya hingga lebih dari Rp100 juta.
Untuk mengatasi wabah ini, Heri mengaku sudah melakukan berbagai macam upaya, diantaranya dengan memberi vitamin dan obat-obatan. Namun, upaya itu tak pernah membuahkan hasil dan kematian terus saja terjadi.
Menurut Heri, berat rata-rata ikannya yang mati ini sudah mencapai sekitar satu kilogram per ekor dan rencananya akan segera dipanen bulan depan. (*/rief)