KABAR JOMBANG (kabarjombang.com) – Nasib naas menimpa Sucipto (54), Kepala Dusun Kopen Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Betapa tidak, uang DD (Dana Desa) sebesar Rp 114.866.000 yang baru saja diambilnya dari Bank Jatim, amblas digondol kawanan perampok.
Selain dana desa, uang pribadi milik Sucipto sebesar Rp 3 juta juga dibawa kabur pelaku. Praktis, kerugian korban mencapai Rp 117.866.000. Setelah peristiwa itu, korban melapor peristiwa yang dialaminya itu ke Polsek setempat.
“Total yang dirampok sebesar Rp 117.866.000. Rinciannya, uang desa sebesar Rp 114.866.000 dan uang saya pribadi Rp 3 juta,” ujar Sucipto usai melapor di Polsek Bareng.
Sucipto mengatakan, musibah itu berawal ketika ia mengambil anggaran DD di Bank Jatim Kantor Kas Ngoro. Korban berangkat sendiri dengan mengendarai mobil Toyota Avanza nopol S 1829 WI. Sesampai di bank tersebut transaksi dilakukan. Dana dari APBN untuk pembangunan desa itu kemudian ia masukkan dalam tas hitam. Sucipto kembali masuk mobil dan bergegas pulang.
Sebelum sampai rumah, Sucipto sempat mampir di Masjid KUA Bareng untuk menunaikan shalat dluhur. Karena khawatir terjadi sesuatu, uang dalam tas juga dibawa ke masjid. Shalat selesai, Sucipto berniat pulang.
Namun di tengah perjalanan pulang, korban merasa haus. Ia kemudian mampir di sebuah minimarket Kecamatan Bareng untuk membeli air mineral. Sekitar lima menit berada di minimarket, Sucipto mendengar sirine mobilnya berbunyi keras. Sadar ada yang tak beres, dirinya langsung melihat mobil miliknya.
“Saat saya lihat, kaca mobil sudah pecah dan uang dalam tas yang saya taruh di dalam mobil sudah tidak ada. Uang tersebut dibawa kabur komplotan perampok,” katanya menambahkan.
Sucipto mengungkapkan, kejadian naas itu sekitar pukul 13.30 WIB. Sedangkan komplotan perampok yang membawa kabur uang desa itu jumlahnya sekitar 6 orang. Mereka mengendarai tiga sepeda motor. “Jumlah pelakunya sekitar enam orang,” ujarnya.
Kapolsek Bareng, AKP Lely Bahtiar membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga mengaku sudah menerima laporan dari korban. Selanjutnya, petugas melakukan penyelidikan untuk mengungkap komplotan rampok tersebut.
“Laporan dari korban sudah kami terima. Kami menghimbau agar masyarakat yang mengambil uang di bank minta pengawalan polisi. Ini untuk mengantisipasi kejadian serupa,” kata mantan Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang ini. (*/met)