KABARJOMBANG.COM – Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati bersama Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Surabaya, Ketut Dharma Wahana meninjau Jembatan Ploso, Selasa (27/12) siang.
Peninjauan ini menyusul kabar jembatan penghubung antara Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Lamongan dan Tuban itu bergoyang ketika dilalui truk dengan tonase muatan diatas 8 ton.
Pantauan di lokasi, mereka mengamati fisik jembatan mulai dari jalan hingga tiang pancang dengan menggunakan perahu karet yang sudah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Kita belum melihat penuh ini ya. Kalau sepintas tidak sampai struktur, hanya lantai saja, itu simpel penyelesaiannya, menurut saya, tinggal bongkar lantai dicor ulang selesai. Namun untuk melihat kerusakan lebih detailnya, apakah juga struktur baja yang kena di simpul-simpulnya termasuk yang bangunan bawah perlu penelitian lebih detil,” kata Ketut kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Ketut menjelaskan, kondisi sesungguhnya Jembatan Ploso saat ini masih bisa bertahan hingga 20 tahun kedepan. Karena secara statistik, jembatan yang dibangun pada 1986 tersebut mampu bertahan hingga 50 tahun. Untuk itu, pihaknya harus melihat penuh kondisi jembatan melalui foto dan video yang menunjukan retakan jembatan, termasuk akan melakukan kajian terhadap kondisi tiang pancang apakah dibawah tiang-tiang tersebut terjadi pergeseran atau tidak.
“Mungkin nanti akan dilakukan kajian juga oleh teman-teman dari Provinsi. Secara teknis kita harus cek total untuk melihat kondisi sebenarnya. Gerakan jembatan juga perlu diukur apakah bersama atau tidak. Kalau ada pecahan gerakannya mengayun dan mengakibatkan kerusakan yang lebih cepat,” imbuh ketut.
Sementara Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati menambahkan, pihaknya akan terus mendorong pemerintah untuk mewujudkan pembangunan Jembatan Ploso yang baru. Karena hingga saat ini, rencana pembangunan jembatan Ploso yang baru, masih dalam tahap pembebesan lahan.
“Pembangunan Jembatan Ploso baru sangat diperlukan, guna menyokong pembangunan ekonomi di utara Sungai Brantas yang layak sebagai kota industri. Pokoknya, yang penting kita dorong sampai selesai, sampai terealisasi,” terangnya. (aan)