JOMBANG, (kabarjombang.com) – Dalam hitungan jam, selang sekitar 2 jam dari menyembulnya jasad Ardiansyah (19), satu jasad korban tenggelam di sungai Brantas, Dusun Ngerco, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, kembali ditemukan.
Korban diketahui bernama Burhanuddin (19) santri Ponpes Al-Falah asal Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Jasad korban ditemukan menyembul juga tidak jauh dari titik tenggelamnya korban, sekitar berjarak 50 meter.
Angga Prasetyo (17), santri Al-Falah yang juga saksi mata di lokasi kejadian ini mengaku dirinya sejak pagi berjaga-jaga di titik tenggelamnya korban. Saat itu, sekitar jam 14.30 WIB, dirinya dikejutkan oleh sesuatu yang menyembul dari dalam air. Betapa kagetnya dia, ternyata yang menyembul itu ternyata kepala Burhan.
“Munculnya sangat pelan dengan posisi seperti perenang yang hendak mengambil nafas,” kata Angga yang juga teman korban Burhan.
Melihat munculnya korban, kata Angga, empat orang warga langsung terjun ke air untuk mengangkat jenazah korban. “Jasad Burhan kemudian diangkat ke tanggul. Dan teman yang lain memanggil petugas,” kata Angga.
Kemudian, jenazah Burhan langsung dievakuasi petugas ke rumah orang tuanya di Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito. Seperti Ardiansyah, Burhan juga langsung dimandkan dan dishalati.
Burhan, anak pertama pasutri Asnan (42) dan Ngatiyani (38) itu menjadi korban tenggelam pertama di sungai Brantas, dan disusul temannya yang hendak menolongnya. Insiden tak terduga tersebut terjadi Senin siang (12/9/2016), sekitar jam 10.45 WIB, saat ketiga korban bersama belasan santri Al-Falah lainnya mencuci jerohan atau organ dalam hewan kurban yang disembelih di Ponpes setempat. (ms/rief)