KABARJOMBANG.COM – Ribuan warga tumplek blek di Alun-alun Jombang, Minggu (12/3/2017) pagi. Bukan sekedar berkumpul, mereka mengikuti Jalan Sehat Telkomsel di Alun-alun Jombang.
Namun sayang, jalan sehat tersebut sempat diwarnai ketegangan antara peserta dengan pihak panitia. Pasalnya, para peserta berebut untuk mendapatkan stempel pada kupon undian yang dimilikinya. Untuk mendapatkan stempel di kuponnya, para peserta harus rela mengantre dan berdesakan, hingga memenuhi badan jalan.
“Karena stempel pada kupon undian merupakan syarat, jika peserta tersebut benar-benar melakoni jalan sehat. Maka inilah yang terjadi,” kata Nur, salah satu peserta.
Bersitegang ini terjadi di pertigaan Jalan Dr Sutomo, timur kantor Kecamatan Jombang, yang menjadi titik lokasi pembubuhan stempel kupon peserta oleh panitia. Peserta beradu argumen dengan salah satu pihak panitia, yang saat itu tampak kwalahan memberi layanan stempel pada kupon, dengan berjubelnya peserta dan saling dorong.
“Sepertinya, pihak panitia kwalahan. Karena untuk kuponnya dibubuhi stempel, peserta harus mengantri dan berebut,” katanya.
Ketegangan antara peserta dan panitia berangsur reda saat pihak panitia memberlakukan ketentuan bahwa kupon undian tak perlu lagi dibubuhi stempel. Peserta cukup menyobek kupon sesuai garis yang disediakan. “Disobek saja, yang kecil dimasukkan ke kotak undian,” teriak salah satu panitia.
Sementara Narsih, seorang peserta jalan sehat yang digelar salah satu provider terkemuka ini mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Menurutnya, kupon undian yang didapat peserta tidak gratis. Untuk mendapatkan kupon undian, mereka wajib membeli pulsa paket internet terlebih dulu.
“Ya kecewa juga sih. Karena harga kupon undian tidak sebanding dengan pelayanannya. Peserta harus saling dorong dan berebut minta stempel. Kondisi ini, seolah panitia tidak siap,” katanya. (rief/kj)