KABARJOMBANG.COM – Puluhan warga Dusun Ketir, Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedung Mulyo, beramai-ramai mendatangi Mapolsek Bandarkedung Mulyo, Selasa (14/11/2017) siang. Alasanya, mereka tak terima salah satu warganya jadi korban pemukulan yang dilakukan anggota Polsek setempat.
Korbannya ialah Muhammad Arifin (45), warga Dusun Ketir, Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedung Mulyo. Dari keterangan Sunaryo, salah satu rekan korban mengatakan, bahwa saat itu, pada Senin (13/11/2017) dini hari, korban sedang bekerja sebagai penjaga alat berat proyek jalan Tol Solo – Kertosono.
Tiba-tiba delapan orang berpakaian preman yang diduga oknum polisi mendatangi lokasi kejadian yang berada di Dusun Kedunggabus, Desa/Kecamatan Bandarkedung Mulyo, Kabupaten Jombang.
“Saat itu, korban ditanya salah satu oknum tentang keberadaan pelaku kejahatan yang dianggap melintas di lokasi. Karena tidak tahu, korban menjawab hal tersebut dengan secuil kata tidak tahu. Mungkin karena ketakutan, korban akhirnya lari dari lokasi kejadian. Karena korban lari, kemudian salah satu oknum mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya. Disitulah korban yang menggunakan sarung tertangkap dan mengaku dipukuli di bagian perutnya. Sebab usai kejadian korban cerita kepada saya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Bandarkedung Mulyo, Kompol Santoso membantah adanya pemukulan yang dilakukan anggotanya. Menurutnya, hal itu hanyalah kesalahpahaman antara korban dan anggota yang sedang berada di lapangan.
“Tidak ada pemukulan yang dilakukan anggota saya. Ini hanya kesalahpahaman saja, dan saat ini sudah kita selesaikan secara kekeluargaan,” terangnya.
Syarat damai, dibuktikan dengan adanya surat pernyataan bahwa permasalahan antara korban dan pihak kepolisian sudah diselesaikan secara damai.
“Surat damai ini untuk membuktikan bahwa permasalahan sudah selesai dan tidak perlu ada yang dipermasalahkan lagi,” terangnya. (aan/kj)