KABARJOMBANG.COM – Dua lokasi di Kabupaten Jombang, menerima beras tak layak konsumsi. Seperti yang terjadi di lokasi pertama yakni di Dusun Ngudi, Desa Tugusumberejo, Kecamatan Peterongan. Di tempat ini, warga mengeluhkan kondisi Beras Sejahtera (Rastra) yang berbau apek dan berwarna kecoklatan.
Beras yang dibayar warga dengan harga Rp 16 ribu per kilogram ini, terlihat berwarna kecoklatan, dan dianggap tak layak konsumsi. “Kondisi seperti ini sudah sering terjadi. Bahkan ini bukan yang pertama kali,” kata Muhammad Soffan, warga setempat.
Hal serupa juga terjadi di lokasi kedua, yang berada di Dusun Cermenan, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro Kabuaten Jombang. Di lokasi ini, warga juga mengeluhkan adanya beras sejahtera tak layak konsumsi. Bahkan, warga enggan mengkonsumsinya untuk kebutuhan pangan setiap harinya.
“Kita mendapatkan beras 15 kilogram dari Bulog, dan itu dibagi 3 orang dengan masing-masing orang mendapatkan 3 kilogram. Untuk biayanya, per orang Rp 16 ribu per kilogramnya. Namun, saat kita terima, kondisi beras berwarna coklat serta berbau apek. Sehingga, beras ini sebagian kita berikan untuk pakan ayam. Sisanya, tetap kita konsumsi, namun harus dicampur dengan beras berkondisi baik,” terang Sulastri (45), warga setempat saat ditemui di lokasi.
Meski begitu, dua warga di lokasi ini enggan mengembalikan beras tersebut kepada Bulog. Pasalnya, beras yang diharapkan bisa membantu mengurangi beban ekonomi warga ini, cukup dibutuhkan. Namun, mereka menyayangkan terhadap kualitas beras yang jauh dari kata layak untuk dikonsumsi.
“Sebenarnya, kita sangat membutuhkan beras sejahtera. Namun, kita menyayangkan kondisinya yang sangat buruk. Jadi kita meminta agar pemerintah bisa memperbaiki kualitas berasnya,” pungkas Suharsi (50), warga Dusun Cermenan. (aan/kj)