MEGALUH, KabarJombang.com-Terkait berita perahu penyeberangan bermuatan 50 penumpang di Megaluh Jombang yang hanyut, Kapolsek Megaluh, AKP Wawan Purwono membantah. Menurutnya informasi tersebut hoax dan yang benar kegeser bukan hanyut.
“Hoax, kegeser bukan hanyut,” singkatnya kepada wartawan KabarJombang.com saat mencoba mengkonfirmasi terkait kebenaran informasi yang beredar pada Jumat (29/11/2024).
Kemudian ia mengirimkan sebuah video yang berisi kondisi terkini pasca viralnya peristiwa tersebut. Dalam video itu diterangkan bahwa kondisi sungai berantas di daerah Megaluh, Jombang arusnya sangat deras.
“Arus sungai tinggi penuh eceng gondok perahu dari pagi sudah tidak beroperasi setelah kejadian. Perahu naga tidak bergeser karena baling-baling tersangkut, perahu-perahu menepi semua. Sampai benar-benar aman baru bisa beroperasi lagi,” ungkap salah seorang dalam video tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah perahu penyeberangan berpenumpang 50 orang hanyut di sungai Brantas, tepatnya di Desa/Kecamatan Megaluh, Jombang, Jumat (29/11/2024)
Mengetahui perahu akan hanyut, awak perahu langsung menurunkan jangkar agar perahu tidak hanyut terlalu jauh. Hingga perahu dengan ciri khas kepala naga itupun bisa menepi dan semua penumpang maupun awak perahu selamat.
Menurut pengakuan Saemo (50 tahun) korban atau penumpang perahu hanyut itu akibat baling-balingnya terlilit sampah enceng gondok. Kurang lebih 15 menit perahu terseret arus banjir sungai brantas.
“Itu baling baling ya terlilit sampah. Dari Barat (Nganjuk) mau nyebrang ke Timur (Jombang). Ada banyak penumpangnya sekitar 50an,” tukasnya.
Akibat peristiwa tersebut, penumpang yang hendak menggunakan jasa perahu penyeberangan yang menghubungkan dua Kabupaten yakni Jombang dan Nganjuk, terlantar.
