KABARJOMBANG.COM – Seorang pemuda bernama Isa Binti Rohma (21) asal Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, mengaku memiliki kelamin ganda.
Dari pengakuannya, ia memiliki lubang mirip alat kelamin perempuan yang menempel berdampingan dengan alat kelamin laki-laki yang juga dimilikinya.
Munculnya kelamin tersebut, diketahuinya sejak lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu, ia merasakan adanya perbedaan dalam jatidiri-nya. Setelah dilihat, perubahan tersebut ada pada alat kelamin yang diketahui menjadi dua.
Tak hanya pada kelamin, anak pasangan Kasyadi (58) dan Sumiati (60) itu, juga merasakan perubahan fisik yang terjadi pada lehernya, dimana muncul benjolan layaknya seorang laki-laki dewasa.
“Memang saat lahir, ia dinyatakan bidan desa berjenis kelamin perempuan. Sehingga pakaiannya pun memakai pakaian perempuan,” ujar Sumiati (60), orang tua Isa saat ditemui KabarJombang.com di rumahnya.
Selain itu, pembuktian bahwa Isa dilahirkan sebagai perempuan, juga dibuktikan dengan adanya akte kelahiran yang menyatakan, bahwa ia lahir sebagai seorang berjenis kelamin perempuan. Sebab saat lahir, ia dinyatakan bidan desa sebagai seorang perempuan.
Saat ini, sehari-harinya, ia menggunakan pakaian laki-laki pada umumnya. Pasalnya, ia sudah merasakan bahwa jiwanya merupakan jiwa seorang laki-laki. Namun, adanya kelamin ganda yang dimiliki Isa, ternyata membawa dampak kesehatan yang tidak normal. Ia mengaku kesakitan saat akan buang air kecil.
Sebab, tak seperti orang normal biasanya yang buang air kecil melalui lubang yang tersedia pada alat kelamin laki-laki. Ia harus merasakan sakit karena air kencingnya keluar melalui lubang yang mirip dengan alat kelamin perempuan. “Kalau mau buang air kencing rasanya sakit. Sebab, keluarnya melalui lubang tersebut,” terangnya.
Meski begitu, hingga kini ia masih menunggu proses operasi yang akan dilakukan dirinya di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Sebab, sebelumnya ia sudah memeriksakan kelainan pada kelaminnya di rumah sakit tersebut.
“Beberapa waktu lalu sudah diperiksa darah. Kata dokter masih menunggu antrian untuk dioperasi,” pungkas Isa. (aan/kj)