KABARJOMBANG.COM – Seminggu silam menjadi hari kenaikan sejumlah kebutuhan pokok seperti, telur, daging ayam dan cabai. Seperti yang terjadi di Pasar Tradisional Citra Niaga (PCN), Jombang, Jawa Timur, Kamis (19/7/2018).
Lilis (35) salah satu pedagang telur mengaku, saat ini harga telur di pasar mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harga telur hanya mencapai Rp 24 hingga Rp 26 per kilogram. “Kenaikannya sudah terjadi sejak satu minggu lalu,” ujar Lilis.
Ia tak mengetahui pasti, apa penyebab harga telur berbau “amis”. Sebab, menurut para distributor telur mengaku, saat ini harga telur mulai tak stabil dan cenderung merangkak naik.
“Kalau kita belinya sudah naik. Otomatis, harga jual kita juga naik, ini yang dikeluhkan pembeli. Dampaknya kepada kita, pedagang di pasar,” katanya.
Hal lain juga diungkapkan pedagang ayam potong. Saat ini, harga ayam di tingkat pasar tradisional mencapai Rp 36 ribu per kilogramnya. Padahal, sebelumnya hanya mencapai Rp 34 hingga Rp 35 ribu per kilogram.
“Ayam juga naik. Kita justru susah jualnya, karena pembeli semakin mengeluh dan mengurangi angka belinya. Yang biasanya beli dua kilo, kini hanya beli satu kilo. Ini yang membuat daya beli semakin menurun, ketika harga ayam terus merangkak naik,” terang Mualimah (50), salah satu pedagang ayam potong saat ditemui di lapaknya.
Tak kalah amisnya dengan harga telur. Harga cabai rawit, juga ikut melambung selangit. Tak ayal, keluhan pedagang cabai juga terasa pedas di telinga. Menurut Sukardi (40), pedagang sayur dan bumbu dapur bercerita. Kini, harga cabai rawit mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya berkisar dibawah 50 ribu.
“Biasanya hanya Rp 498 sampai Rp 49 ribu per kilogram. Saat ini naik,” ujarnya.
Sejumlah pembeli berharap, agar pemerintah segera memberikan solusi untuk bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok. Sebab, jika situasi harga tetap seperti ini, dipastikan rentetan pedagang hingga pembeli akan terus menjerit.
“Ya, kita minta segera normal kembali. Sebab semua kebutuhan saat ini mahal. Termasuk kebutuhan pokok. Kasihan kita yang masyarakat kecil,” ujar Sumiarsih (30) pembeli ayam potong di PCN Jombang. (ari/kj)