JOMBANG, KabarJombang.com – Harga lima komoditi pada program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) di Kabupaten Jombang dinilai tak wajar.
Hal ini dikatakan Adi, pedagang sembako yang ada di Pasar Pon Jombang. Pernyataan ini setelah mengetahui harga lima komoditi BPNT. Diantaranya beras, kacang hijau, telur, dan kentang dipatok jauh lebih mahal dibandingkan harga di pasaran.
Diketahui harga yang dipatok pada program BPNT antara lain, harga beras per kilogram Rp 9.450, harga kentang per kilogram Rp 14 ribu, harga telur setiap 22 butir Rp 36 ribu, harga kacang hijau per kilogram Rp 23.500, sedangkan harga ayam Rp 32 ribu per kilogramnya.
“Kalau beras dilihat dulu barangnya seperti apa yang dibagikan ke masyarakat. Kalau beras biasa yang dibagikan ya kemahalan, kalau premium harga segitu benar Rp 9.450 tapi kalau beras biasa Rp 9 ribu harganya,” ungkapnya.
Sedangkan untuk komiditi telur dengan jumlah 22 butir setara dengan 1,5 kilogram. Hanya saja menurut Edi 1,5 kilogram mendapat 24 butir di lapaknya. Untuk harga satu kilogram di pasaran Rp 21 ribu , jika 1,5 kilogram Rp 31,500
“Kalau di saya 24 butir itu satu kilo setengah harganya Rp 31,500. Kalau disitu dapatnya 22 butir harga Rp 36 ribu ya beda jauh, mahal itu,” tambahnya.
Sementara harga kacang hijau satu kilogram di Pasar Pon Jombang, dengan kualitas bagus hanya Rp 17 ribu, sementara di tingkat KPM dibandrol Rp 23,500 sehingga selisih Rp 6.500.
Kemudian, untuk komiditi ayam di pasaran minggu ini Rp 31.000. Sedangkan di KPM dibandrol Rp 32 ribu. Untuk kentang satu kilogram di pasaran Rp 12.500 sedangkan di KPM Rp 14 ribu.